Car Free Day

3.4K 609 69
                                    

Samudra

Sashilla, perempuan yang sama sekali nggak gue duga akan datang dan terus menerus datang di hidup gue. Rasanya hampir seperti dia singgah dengan sengaja dan gue mempersilahkannya. Percakapan gue dengan Chrystal beberapa minggu lalu masih gue ingat sampai sekarang.

Kapan terakhir kali gue serius jalan sama perempuan? Kapan terakhir kali gue memandang satu perempuan bukan sebagai pelarian?

Hidup gue bertahun tahun nggak bergerak dari satu orang ini. Dia nggak pernah pergi, tapi di juga nggak singgah di hati gue lagi. Kadang dia masih berusaha untuk interaksi sama gue, walaupun berakhir begitu aja karena gue nggak merespon dia seperti dulu.

Ya apa yang diharapkan sih?

Kalau dulu gue dan dia bagai lem dan perangko, sekarang kami hanya seperti amplop berisi surat usang yang nggak lagi dilirk pemiliknya. Pernah istimewa, tapi nggak lagi. Jadi gue nggak melihat alasan untuk berlama-lama interaksi sama dia.

Sashi. Kirana. Dua perempuan yang terlalu berbeda.

Tapi Chrystal melihat gue memperlakukan mereka mirip-mirip.

"Lo mau kemana pagi-pagi gini?" Chrystal yang baru turun dari tangga memperhatikan gue yang lagi mengingat sepatu.

"Nemenin Sashi jalan."

"Sepagi ini?"

"CFD, Chrys."

"Ooh," dia mengangguk. Kakinya bergerak ke arah dapur dan dari sana gue masih melihat matanya terarah ke gue meskipun lagi mengambil air putih.

"Kayaknya dulu Kirana suka CFD juga ya?"

Mulai lagi, kan.

"Apaansih lo."

"Hahaha, ngga. Maksud gue lucu aja, lo kan rada susah bangun pagi kecuali urusan kerjaan. Tapi ini lo bangun pagi buat olahraga. Dulu sama Kirana juga lo pernah bangun pagi buat nyariin dia sarapan, CFD, nganter ke-"

"Itu kan dulu. Diem deh lo."

Chrystal tersenyum.

Gue nggak mendengar dia ngomong lagi, jadi gue langsung pergi dari sana. Samar-samar gue dengar suaranya berteriak kecil, "Good luck!"

Good luck buat apa juga.


&&&


Mobil gue memasuki sebuah area perkantoran yang sering gue datangi dulu, lokasinya nggak jauh dari area car free day. Sashi bilang dia juga akan nunggu di dekat sini, dan ketemuan disana. Tadinya gue mengajukan diri untuk jemput dia di rumah. Tapi Sashi bilang ngga mau ngerepotin, jadilah kita ketemuan disini.

Padahal ngerepotin gimana, jemput doang.

Keluar dari mobil, gue menegur sebentar satpam yang lagi jaga. Pak Ari namanya, salah satu satpam yang sering dapat tugas untuk jaga kantor di hari libur. Ini salah satu alasan kenapa gue berani parkir disini, karena pak Ari juga udah sering ngobrol sama gue kalo lagi mampir ke kantor ini.

SashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang