The Other Side

3.4K 576 62
                                    

Kantor di hari Senin adalah kantor paling hectic setiap minggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantor di hari Senin adalah kantor paling hectic setiap minggunya. Semua orang terikat dengan jadwal weekly meeting mereka, diawali dengan weekly meeting divisi pagi hari, dilanjutin dengan meeting departemn terkait setelah makan siang. Banyak orang-orang datang lebih pagi dari hari-hari lain. Banyak orang berbaris untuk absen sidik jari sesegera mungkin.

Kantor di hari Senin pagi adalah kantor dengan suasana paling sibuk.

Sashilla adalah satu dari sekian banyak orang yang dibuat sibuk dengan tugas-tugasnya, dengan atasannya. Dia datang dengan wajah yang masih berantakan, tapi jauh lebih pagi dari yang lain. Matanya melirik ke dalam ruangan bosnya yang masih kosong. Sashi menghela napas.

Dengan sedikit tergesa-gesa dia menaruh tas untuk mengeluarkan pouchnya dan keluar lagi dari ruangan. Kakinya bergerak ke arah toilet yang masih kosong. Dia masih ingat beberapa minggu lalu juga datang sepagi ini, di hari Senin juga.

Jika waktu itu dia datang pagi karena Janitra yang memintanya, hari ini dia memang sengaja karena dia dengar jadwal meeting dimajukan setengah jam lebih cepat. Materinya membahas grand opening salah satu property mereka yang dijadwalkan akan buka hari Jumat minggu depan di Surabaya. Kurang dari dua minggu lagi. Sashi memang tidak bertanggung-jawab akan mall tersebut, dia masih diminta belajar untuk mengelola mall area Jabodetabek, khususnya untuk unit-unit kosong dan tenant yang tidak akan perpanjang. Tapi semua tim Leasing diminta untuk fokus pada opening property ini. 

Kurang lebih dua puluh menit kemudian, Sashi menyelesaikan penampilannya. Wajahnya terpulas cantik, rambutnya tidak lagi terikat cepol, tersisir rapi jatuh ke kedua pundaknya. Tidak ada lagi air muka mengantuk, berganti sorot mata yang siap dengan meeting panjang hari ini.

Sashilla keluar dari toilet dan menyadari beberapa orang mulai berdatangan. Dia kembali masuk ke area divisinya disapa dengan beberapa orang yang sudah di meja masing-masing. Sashi menyapa mereka satu persatu, kemudian duduk di bangkunya untuk berganti sepatu.

Belum sempat dia mengganti kedua sepatunya, suara pintu terdengar diketuk. Sashilla menoleh, begitu juga tiga orang lainnya yang ada di ruangan.

Tanpa ada satu pun yang menduga, sosok Samudra berdiri di ambang pintu memegang paper bag berwarna coklat berlogo salah satu tenant di mall bawah. Satu telinganya masih tercantol earphone putih. Masker putihnya menutup sebagian mukanya, meski Sashi masih bisa melihat lurus ke arah kedua mata Samudra. Samudra mengangguk menyapa ke arah staff lain sambil berjalan ke arah Sashilla.

"Ngapain kok kesini?" tanya Sashi dengan bingung.

"Hi, good morning." kedua mata Samudra membentuk bulan sabit, membuat Sashi paham kalau pria itu tengah tersenyum padanya.

SashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang