Chrys & Jazzi

3.8K 652 65
                                    

Another week has passed and without she realized, she has gotten so much closer to him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Another week has passed and without she realized, she has gotten so much closer to him.

A little bit too much that it suprised herself.

Semenjak hari dimana Sashi menemani Samudra taking a nap di pantry, yang disusul dengan mereka berdua makan di meja Samudra, harus Sashi akui kalau hatinya sedikit bergetar. Karena setelah sekian lama, dia tidak menghabiskan makan siang sendirian atau dengan teman dekatnya.

Janitra tidak dihitung, karena mereka terlalu akrab sebagai teman untuk membuat Sashi merasakan sesuatu.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, kenapa Sashi harus merasa sesuatu hanya karena frekuensi dia berinteraksi dan Samudra meningkat pesat?

Jangan payah, Sashi. Jangan merasa istimewa.

Kalau dengan Janitra aja dia bisa merasa biasa, seharusnya dengan Samudra tidak berbeda jauh. Apalagi mereka baru kenal dengan lelaki bertubuh tinggi itu.

"Sashi?"

Sashi membalikkan badan saat ibu Dipta memanggilnya. Dia baru saja siap-siap pulang karena hari ini load pekerjaannya sudah berkurang, tugas yang dijadwalkan untuk selesai hari ini sudah selesai. Dan sore ini, lima menit setelah jam pulang, Sashi sudah siap untuk keluar kantor.

"Iya?"

"Ini ada data yang diminta Pak Theo untuk revisi. Kayaknya ada kesalahan di beberapa lokasi yang nggak sesuai sama demand mereka di awal. Kamu bisa cek?"

Sashi terdiam. Benar-benar baru hari ini dia mendapat kesempatan untuk pulang on time, tapi pekerjaan datang lagi menghadang?

Seriously?

"Emangnya ngga bisa tanya Rara bu? Dia adminnya kan, bisa dicek langsung sama Rara."

Bu Dipta menggeleng, lalu meletakkan beberapa lembar kertas A3 berisi layout, notulen rapat, laporan vacant unit dan data upcoming tenant yang akan masuk di pertengahan sampai akhir tahun ini. "Udah, kamu aja. Kamu kan lebih paham lokasi karena sudah ke lapangan. Nanti kalau ada sekiranya yang mau kamu tambahkan, beri note aja di layoutnya ya."

Yaampun.

Jadi fix nih, dia pulang malam lagi?

Fix lah, bisiknya pada diri sendiri.

Jadilah Sashi benar berakhir di meja kerjanya meski jam kerja sudah berlalu. Bu Dipta sudah bilang padanya untuk membuat form lembur agar perhitungan jam kerja dia ditambah seperti biasa. Sashi sebenarnya tidak mempermasalahkan form lembur itu, karena memang sudah haknya mendapatkan lembur.

SashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang