Aku berdiri menghadap kearahnya untuk berterima kasih dan juga meminta maaf sambil menundukkan kepala"A-anu , terima kasih atas pertolonganmu yang kau berikan padaku. T-tapi aku tidak bisa membalas dengan apapun, jadi aku minta maaf. Padahal kau sudah menolongku dan juga memberiku makanan. Tapi, maafkan aku karena tidak bisa membalas apapun. Tapi, aku pasti akan membalas kebaikanmu. Tapi sekarang, aku harus melakukan sesuatu. J-jadi permisi" aku berbicara dengan nada sedikit canggung, karena jarang bicara dengan seseorang, terutama seorang gadis. Dan juga dipenuhi rasa malu dan menyesal karena tidak mampu melakukan apapun untuk membalas kebaikannya.
Setelah berbicara aku segera membalikkan badanku dan melangkahkan kakiku
Saat kakiku baru saja melangkah, gadis itu berkata
"Kalau begitu bantulah aku melakukan sesuatu, dengan begitu akan kuanggap hutangmu lunas" gadis itu mengatakannya dengan suara yang datar dan pelan, namun bisa terdengar olehku
Aku menolehkan wajahku kebelakang 'Hutang? Ia baru saja bilang hutang?' , itu jadi terdengar seperti bantuan yang ia berikan kepadaku tidak diberikan secara ikhlas ya.. begitulah pikirku ..
Aku membalikkan tubuhku dan menghadap kearahnya. Berniat untuk menjawabnya, namun aku hanya tidak bisa berkata apa-apa. Hanya sesuatu seperti " ee.." yang keluar dari mulutku. Jadi aku menundukkan kepalaku karena tidak bisa berbicara apapun.
Namun karena aku merasa berhutang banyak karena dia sudah menolongku, memberiku makan, bahkan memberikanku ... uh ... lebih baik aku tidak usah banyak berpikir
Aku memberanikan diri dengan mengambil nafas panjang dan menyetujui permintaannya
"B-baiklah, aku akan membantu semampuku. Apa yang harus -?" Aku menyetujui permintaanya dan mengadapkan wajahku kearahnya lagi
Dan baru kusadari gadis itu telah berjalan sekitar 50 meter dari tempat ia berada tadi
"Eh... Oi .. t-tunggu" Aku yang sedikit panik dan bingung karena tidak habis pikir, bisa-bisanya dia meninggalkanku setelah meminta pertolongan, padahal aku belum menjawabnya. Karena itu, aku segera berlari mengejarnyaSetelah berhasil mengejarnya, aku berada tepat di samping kanan gadis itu aku menoleh ke arah gadis itu, dan melihat ke wajahnya. Aku berniat untuk bertanya kemana tujuan kami pergi. Namun setelah melihat ke wajahnya, aku langsung kehilangan keberanian dan sedikit demi sedikit memelankan tiap langkah kakiku agar tidak berada sejajar dengannya. Sampai akhirnya aku berada 3 meter dibelakangnya.
Aku tidak bisa menahan malu karena berjalan dengan seorang gadis, tentu saja seperti itu reaksiku. Seseorang penyendiri yang jarang berinteraksi dengan seseorang, terutama lawan jenis. Tentu saja, ini membuatku hanya terdiam di belakangnya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutku.
--
Setelah beberapa menit kami berjalan, kami berhenti di depan sebuah gerbang dari besi berwarna hitam setinggi 3 meter dan tertutup, yang ternyata adalah gerbang pemakaman tempat aku pernah singgah kemarin.
Setelah berhenti sekitar 1 menit
*sreeett.. (suara gerbang dibuka)
gadis didepanku itu tiba-tiba mendorong gerbang itu yang sepertinya memang tidak terkunci dan berjalan masuk kedalam pemakaman dan juga meninggalkanku lagi
"T-tunggu.. oi.." aku berusaha mengejarnya sampai berada tepat dibelakangnya sekitar 1 meter dan juga berusaha bertanya
"Apa yang akan kita lakukan disini?"Namun dia tidak menjawabku atau mungkin tidak mendengarkanku
Setelah 2 menit berjalan, dia berhenti di sebelah kanan sebuah makam yang tidak lain adalah makam yang aku temukan kemarin, 'makamku sendiri'. Dan menghadapkan tubuhnya ke makam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AfterLife
Pertualangan. Hidup tanpa tujuan. Bukankah itu merupakan cara hidup yang membosankan? Atau bisa dibilang, menyakitkan. Seorang anak laki-laki yang menginginkan sebuah kematian karena lelah hidup dalam penderitaan. Tetapi setelah ia merasakan kematian itu send...