~First Trap~ 14

31 2 0
                                    

~Setelah bertapa lama, akhirnya saya ngetik lagi ( '^')

================================

   Keenam orang itu merobohkan kami berdua dengan posisi tengkurap dan menggeledah kami.

"Get down!!" (Tiarap) kata kedua orang yang merobohkan tubuh kami

   Kedua orang menggeledah kami, kedua orang lainnya berdiri di belakang kami dan menodongkan senapan kearah kami. Sedangkan kedua lainnya terlihat seperti memantau keadaan sekitar. Senapan gadis yang bersamaku sudah diletakkan olehnya di tanah dan tertutup diantara bebatuan, jadi mereka tidak tau. Namun, senapan yang aku pungut tadi masih berada dalam kantongku, sehingga saat mereka menggeledahku . . .'Aa~celakalah aku'

"I found a gun!!" (Aku menemukan sebuah pistol) kata orang yang menggeledahku

"Gun? Is he an enemy spy?" (Pistol? Apa dia mata-mata musuh?) Kata orang yang menodongkan senapannya kearah gadis itu

"But she's clear, i just found this" (tapi dia bersih, aku hanya menemukan ini) Orang yang menggeledah gadis yang bersamaku mengangkat tangannya sambil memegang sesuatu seperti koin berukuran sedikit besar.

"What gonna we do now? This will be bad, if he real an enemy spy. This gun is look like enemy gun too" (Apa yang akan kita lakukan sekarang? Ini akan menjadi buruk, jika ia benar-benar mata-mata musuh. Senjata ini terlihat seperti senjata musuh juga) kata orang yang menggeledahku

"Hey you, what happen to this village"
Orang yang menodongkan senjatanya kepadaku bertanya kepadaku

    Dalam keadaan ini, aku benar-benar bingung. Aku bukanlah tipe orang yang mudah berbicara pada orang lain, apalagi orang asing, terutama seorang tentara. Dan jika aku sedang takut, aku jadi tidak bisa berpikir jernih. Dan saat ini yang aku pikirkan adalah 'apa yang mereka bicarakan?'.

   Aku memang tau bahasa mereka adalah inggris dan aku juga tau banyak kosakata bahasa inggris. Walaupun itu dari beberapa game yang kumainkan. Namun dalam situasi ini, aku tidak bisa berpikir jernih. Jadi aku bahkan tidak bisa menerjemahkan perkataan mereka

"A-" Aku mencoba menjawab pertanyaan orang itu, namun-

"This village attacked by a group of Army armed. they kill all the people in the village of this and do not leave a single. we both safe because hiding in the Forest" (Desa ini diserang oleh sekelompok tentara bersenjata. Mereka membunuh semua orang di Desa ini dan tidak meninggalkan satupun. Kami berdua aman karena bersembunyi di hutan) Gadis itu berkata dengan nada datarnya seperti biasa, bahkan disaat seperti ini. Dia seperti tidak merasakan apapun.

". . ." Dan situasi menjadi sedikit hening.

"But they clothes is not look like people who live in here" (Tapi pakaian mereka tidak terlihat seperti orang yang tinggal di sini) Kata seseorang yang menodongkan senjatanya kepada gadis yang bersamaku.

"hey you, do you really guys stay here" (hei, kau, apa kalian benar-benar tinggal di sini?) Kata seseorang yang menodong senapan kearahku

"Eh. . Ee~" Aku benar benar bingung mau menjawab apa, lagipula aku juga susah berpikir dalam keadaan seperti ini. Aku hanya bisa berkata dalam hati. 'Sial, apa yang harus aku lakukan saat ini'

"We are only children who accidentally get caught in a situation like this" (kami hanya anak-anak yang tidsk sengaja terjebak dalam situasi seperti ini) Tiba-tiba gadis yang bersamaku menjawab perkataan orang itu

"Maybe that's right. They are only children" (mungkin benar, mereka hanya anak anak) Kata seseorang yang mengeledah gadis yang bersamaku.

   Saat itu aku benar-benar bingung apa yang mereka bicarakan. Aku bingung mengartikan perkataan mereka karena di situasi seperti ini sangat susah untuk berpikir jernih.

AfterLifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang