.
Kriiing~Bel angin itu berbunyi kencang, tanda ada orang yang masuk toko.
Seorang pria tampan yang sedang mencatat sesuatu membagi perhatiannya. Pintu dan buku pengeluaran.
"Apa kau menjual herbal?"
Pria tampan itu mengangkat kepalanya. Memandang siapa yang baru saja bertanya padanya.
"Ada, kau ingin apa?"
Kedua netra sosok itu seakan menyedot perhatian sang pria tampan. Hitam dan hangat. Mata yang...
Ia tak tau harus berkomentar apa.
Tapi dia sudah terhipnotis.
"Siapa namamu, Tuan?"
Sosok itu masih diam. Apa dia tak punya nama?
"Aku Hwang Minhyun. Pemilik sementara toko herbal ini."
Hening. Sosok itu masih diam.
Pelan tapi pasti, sosok itu membuka kedua belah bibir kecilnya.
"Bae Jinyoung. Aku harap mulai kedepan kita adalah rekan bisnis."
Dan dapat dipastikan si tampan jatuh cinta pada sosok manis itu.
.
.
.
.
.
.
"Sayang, kau milik ku."
"Aku milik mu."
"Kau akan pergi?"
"Apa yang kau mau?"
"Menikahlah dengan ku."
Hening.
"Kita tinggal kan tempat ini dan hidup berdua selamanya."
"Tidak ada yang selamanya, sayang."
"Ada, kau tentunya dan cinta kita."
Percakapan itu berujung pada ciuman hangat yang sarat akan cinta dan kasih. Berharap esok sejoli itu akan bersama.
.
.
.
.
.
.
"Tidaaaak!"
"Maafkan aku, Jinyoung, aku mencintaimu."
"Jangan tinggal kan aku."
Tubuh itu kini terbujur kaku. Tak ada lagi nafas hangat yang keluar dari hidungnya. Dadanya tak lagi kembang kempis. Dan perlahan tubuhnya mendingin.
Dingin hujan membuat buku jari Jinyoung mengerut, tapi ia tetap berusaha membuat seseorang itu sadar.
Ia menangis. Pilu.
"Kau berjanji kita akan bersama, bukan?"
"Kau penipu!"
.
.
.
.
.
.
Dibuang jauh jauh pistol itu.
Segera ia cuci tangannya.
Kotor, dirinya kotor.
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Kau... sedang apa Guanlin?"
Dan brengseknya pria itu malah mempergokinya.
Shit!
.
.
.
.
.
.
"Terima kasih!"
"Aku bersyukur saat ini berdiri disini."
"Terima kasih untuk kalian semua!"
"YEAAAY! KALIAN BEBAS!"
"HAHAHAHAHA"
Mata itu memincing pada siapapun yg ada di hadapannya.
"Sekali lagi terimakasih, sekarang kubiarkan kalian menikmati kebebasan kalian!"
Api membakar. Memakan semua yang sanggup ia makan. Jilatan-jilatan warna merah itu menyala terang, menemani tertawa kencang seseorang.
"Selamat untuk kalian semua."
"Dari Bae Jinyoung."
simpan di library, vote, comment.
Jinyoung, Guanlin, dan Minhyun menunggu kalian 😊😊😊
new work by anakpiyik__
KAMU SEDANG MEMBACA
· h e x e ·
Fanfiction-kekekalan tidak membawa bahagia bagi Jinyoung, bahagianya hanya manusia bernama Guanlin I'm sorry my love- started: '18-05-27 end : '18-08-20