friedlich.

591 111 18
                                    

Friedlich adalah desa kecil yang masih penuh dengan hal-hal berbau mistis.

Manuskrip-manuskrip kuno masih tersimpan rapi di perpustakaan desa. Foto atau gambaran jaman dahulu juga masih dipajang dan dijaga sebaik-baiknya disana. Semua masih terjaga apik ditempatnya, menjadi sejarah atau arsip desa.

Friedlich sendiri berasal dari bahasa Jerman yang artinya ramah.

Yap, karena semua penduduk di desa ini terkenal ramah. Mereka tak segan menjamu para pendatang asing. Mempersilahkan mereka tinggal. Atau menjadikan mereka saudara karena tinggal sebatang kara.

Friedlich benar-benar desa yang ramah.

Walaupun nyaris dari seluruh populasi desa adalah orang Eropa, mereka bukanlah orang Eropa yang sombong. Mereka menerima perbedaan. Membiarkan Jameela membuka toko kari. Membiarkan Minhyun yang berasal dari Asia Timur untuk membuka toko herbal.

Dan Jinyoung sangat nyaman berada di tempat ini.

Dan kembali pada kemistikan Friedlich, desa ini memiliki banyak adat yang ketat. Mereka percaya adanya penjaga desa yang akan marah jika adat itu dilanggar. Kepercayaan tak berdasar yang sudah dianut sedari lama. Atau jika ada salah satunya yang. berani melanggar adat yang ada, jangan harap ia akan tetap dianggap sebagai bagian dari desa.

Ia akan diasingkan dan tak pernah diperbolehkan balik ke desa.

Sekarang, Jinyoung harus menerima adat yang tak pernah dilanggarnya. Adat yang dihormatinya sebagai seorang pelindung desa. Minhyun, kakak dari Guanlin kekasihnya, mengajaknya menikah saat sang adik juga mengajaknya menikah.

Ditanya ia jatuh cinta pada siapa, tentu saja ia jatuh cinta pada sosok Guanlin, mereka sudah menjalin hubungan cukup lama. Sudah beberapa tahun mereka lewati dalam hubungan gelap. Tapi mereka lupa bahwa Minhyun tidak boleh dilewati.

Adat desa menegaskan bahwa adik tidak boleh menikah lebih dahulu daripada kakaknya atau desa akan menerima hukuman.

Guanlin memandang kakaknya dengan pandangan yang sulit diartikan. Hatinya mencelos saat tau kakaknya juga menyukai kekasihnya. Bahkan berniat menikahi Jinyoung seperti niatan Guanlin.

Namja tampan itu ingin membawa Jinyoung lari dari desa. Menikahinya diluar desa, tapi tak bisa.

Guanlin lebih paham artian desa ini bagi Jinyoung. Dan Guanlin tidak bisa menganggu pemikiran Jinyoung. Ini terlalu rumit untuk dimengerti.

"Guan," panggil Minhyun pelan.

"Ya?"

"Kakak akan menikahi Jinyoung, apa kau setuju?"

Demi Tuhan, Guanlin tidak setuju. Dia ingin memberontak dan memeluk Jinyoungnya sayang. Sudah banyak malam mereka bagi bersama dan bagaimana malam indah itu rusak hanya karena-- ah, Guanlin tak mengerti.

Jinyoung memandangi kekasihnya itu lekat-lekat. Ia juga sama sedihnya dengan namja itu, tapi ia bisa apa. Perasaannya rumit.

"Guan, kakak tidak akan menikah tanpa izinmu."

Ingin menangis saja Jinyoung mendengar penuturan Minhyun. Mereka bertiga sama-sama tau bagaimana perasaan ketiganya berputar. Minhyun suka Jinyoung, dan Jinyoung-Guanlin adalah sepasang kekasih. Rumit.

"Adakah kata selain tidak untuk kakak dan Jinyoung hyung. Mau aku memberontak seperti apa, Jinyoung hyung-- tetap tak bisa menikah denganku, bukan?"

"Aku menyayangi Jinyoung hyung, sangat. Menganggapnya adalah belahan jiwaku. Tapi seakan dunia tak mempersilahkan diriku, jadi aku hanya ingin Jinyoung hyung bahagia."

Hening. Ketiganya diam saja, menunggu Guanlin melanjutkan ucapannya.

"Jika Jinyoung hyung bisa bahagia bersama Minhyun hyung, aku rela."

Dan itulah keputusan final dari Lai Guanlin. Lengkap dengan tangan kanannya mencengkram pistolnya sendiri.

.

Jinyoung tersenyum manis kepada Kakek Tom, salah satu tetua desa. Namja imut itu meminta tuntunan adat desa yang disimpan pria tua itu di salah satu rak perpustakaan desa. Dan kini buku tebal itu berada dipangkuan Jinyoung.

Namja itu membacanya perlahan. Memahami tiap kata yang tertuang disana. Total ada 10 adat yang tidak boleh dilanggar, salah satunya adalah menikahi adik sebelum kakaknya. Selain itu ada larangan untuk mencuri, menyiksa tanpa alasan bahkan yang paling aneh adalah pengasingan janda karena dianggap tidak lagi subur.

"Bagaimana pernikahanmu dengan Minhyun, Jin?" tanya kakek Tom setelah Jinyoung menutup buku tebal itu.

Sudah seminggu semenjak percakapan tentang akhir hubungan Jinyoung Guanlin dan kelanjutan hubungan Minhyun Jinyoung. Kini Minhyun mulai gencar mengabarkan pernikahannya. Dan Guanlin membantunya. Tak ingin larut sedih mempersilahkan kekasihnya bersanding dengan kakaknya.

((tokoh Guanlin tabah banget ya, beda sama penggambaran kek biasanya:"))

"Sudah nyaris selesai, tinggal menunggu hari H saja, kek."

Kakek Tom tersenyum simpul.

"Semua kau selalu bahagia, Jin." Ada jeda dibalik doa Kakek Tom, pria tua itu seakan hendak mengatakan sesuatu yang lebih penting.

"Jin," panggil kakek Tom pelan.

"Iya, kek?"

"Kau tau, kan, umurku tak panjang?"Jinyoung mengangguk, "dan aku tak bodoh untuk tak mengenalimu selama kau tinggal disini."

"Maksud kakek?"

"Heem, aku tak bodoh untuk mengetahui jati dirimu yang asli, Jin. Aku sering mendapat firasat, sehabis kematian datang menjemputku, semua tak akan sebaik ini."

"Aku akan menjaganya, kek."

Kakek Tom terdiam sejenak. Memikirkan kata-kata selanjutnya dengan matang.

"Terimakasih untuk niatanmu, tapi ini tentang desa sendiri. Kau tak lagi bisa campur tangan. Karena mereka yang menentuka bagaimana desa ini kelak akan berkembang."

Pria paruh baya itu menghela nafas dalam, dipandanginya pohon besar samping Perpustakaan. Satu-satunya pemandangan yang menenangkan bagi Kakek Tom.

"Semua keburukan ini akan dimulai saat aku melihat ornamen pernikahan dimana-mana. Tapi itu hanya firasat dan aku berusaha biasa menanggapinya."

Jinyoung bergeming. Ia mengenal kakek Tom sangat baik dan bagaimana bijaknya pria ini bahkan di usianya yg sudah kepala 7.

"Semoga firasatku salah ya, Jin?"

Jinyoung menangguk. Berusaha menelan segala kenyataan dengan anggapan baik.

Karena Jinyoung tau, apa yang menjadi firasat Kakek Tom adalah sebuah kebenaran.

Dan sehari sebelum pernikahan Jinyoung dan Minhyun, pria tua itu menghembuskan nafas terakhirnya. Tenang dan damai.

.

-tbc





















-a.n

alurnya masih gaje ya?

atau ini work yg malah gaje?

· h e x e ·Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang