7장 : Taehyung

3.8K 735 102
                                    

"Kemana perginya senyum itu? "

          Jimin membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin membuka matanya. Sesekali, ia mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya. Jimin beranjak duduk, memijit pelan pelipisnya dan menatap sekitar.

Lampu kamarnya hidup dan langit sudah menggelap. Seingat Jimin, hari masih pagi saat ia datang kerumah dengan Seokjin. Jimin menatap tangannya yang sudah tidak terpasang infus lalu menatap jam dinding.

Waktu menunjukkan pukul 10 malam.

Jimin menoleh kemudian mendapati semangkuk bubur dan susu beserta sebuah sticky notes pada meja nakasnya di samping ranjangnya. Jimin bergerak kecil kemudian meraih sticky notes itu.

Minta di temani, tapi sampai malam belum bangun juga. Aku membuatkan bubur siapa tahu kau lapar, hangatkan saja jika sudah dingin. Aku juga sudah meminta Namjoon untuk mencabut infusnya, jangan khawatir.

Jimin tersenyum malu kemudian meletakkan sticky notes pemberian Seokjin dan mengambil buburnya. Jimin lapar, perutnya sudah bernyanyi.

Jimin berjalan keluar dari kamar setelah memakai sandal berbulunya yang ia selalu pakai di dalam rumah, ia melangkahkan kaki ke dapur. Ia meletakkan bubur buatan Seokjin ke dalam panci kecilnya. Jimin terdiam beberapa kemudian melenggang pergi dari dapur dan meninggalkan buburnya begitu saja.

Jimin mengetuk pintu kamar Taehyung. Namun, sama sekali tidak ada balasan hingga ketukan yang ketiga kalinya. Jimin membuka pintu kamar Taehyung, lalu mengintip. Kamar Taehyung kosong, lampunya masih mati.

Taehyung belum pulang sejak tadi.

×××

Jimin duduk di sofa dengan memeluk lututnya sambil menonton televisi.

Waktu terus berjalan, namun Taehyung masih belum pulang juga. Jimin menunggu, dengan ditemani bubur di meja yang sudah ia bagi rata. Untuknya dan untuk Taehyung. Kalau-kalau Taehyung belum makan.

Ia sudah menelepon Hoseok dan ia berkata bahwa Taehyung ada di rumahnya sejak tadi. Jimin mengulum bibirnya kemudian merebahkan badan di sofa.

Jimin sedikit bersenandung, mengisi sunyi di sekitarnya. Bosan menonton acara televisi yang itu-itu saja dan menunggu Taehyung.

"Aku pulang."

Ia terperanjat dan sontak mengubah posisinya menjadi duduk saat mendengar suara Taehyung.

Jimin menghampiri dan memandang Taehyung yang melepas sepatunya. Bau alkohol menyeruak di hidung Jimin. Lantas membuat Jimin bertanya-tanya, "Apa ada yang terjadi?"

Taehyung mendongak dan menatap Jimin tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Jimin tidak pernah lupa satu hal yang ia pahami betul dari Taehyung. Taehyung bukanlah peminum yang baik dan ia hanya akan minum saat benar-benar memiliki masalah.

Karena selama ini, Jimin selalu menjadi teman minumnya. Dan jika kali ini ia tidak minum dengan Jimin, maka masalahnya hanya satu, masalahnya adalah Jimin.

"Aku tidak minum."

Taehyung melewati Jimin begitu saja usai menjawabnya. Jimin terpaku beberapa saat, kemudian berbalik dan menatap punggung Taehyung.

"Aku tidak bertanya apa kau minum atau tidak, Taehyung. Aku hanya bertanya apa yang sudah terjadi."

Taehyung menghentikan langkahnya, menyadari sesuatu yang telah ia bongkar sendiri. Taehyung benar-benar tidak bisa membohongi Jimin. Bagaimana pun caranya. Ia mendengus, membuang wajah.

"Bisakah kau diam?"

Mulut Jimin terkatup rapat saat Taehyung berujar tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya. Taehyung melenggang pergi dan kemudian masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Jimin sendirian yang terbelenggu sesak di ruang tengah.

Jimin hanya berusaha untuk peduli, salahkah? <>

___________________________________________

re-published, 23-07-20.

Ini Jimin kita yang menggemaykan :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Jimin kita yang menggemaykan :(

Lonely Whale [RE-WRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang