Cafe Prince (Complete)

Bab 4, My Neighbor? Are you sure?

Sasuke's pov
Lagu good boy by GD feat Taeyang mengalun keras memenuhi satu ruangan dari speaker handpone mewah berwarna hitam klasik, tampak seorang pria berambut emo hitam sedikit terganggu dengan suara hp canggihnya membuatnya mau tak mau mengerjapkan matanya.

Uchiha Sasuke nama dari pria yang baru saja terbangun dengan kepala pusing dan badan kaku. Hal pertama yang disadarinya adalah keadaan kamarnya yang gelap gulita. Ia melirik keluar jendela. Langit di luar tampak gelap. Sudah malam? Rasanya ia tertidur saat malam? Jam berapa ini? ia mengerang ketika menyadari bahwa ia sudah tertidur hampir seharian full, ia memejamkan mata sejenak. Ia merasa masih merasa lelah bahkan walau hanya sekedar untuk mengangkat telpon. Badannya menolak untuk bergerak walau hanya sebentar, pelipisnya berdenyut. Penerbangannya dari New York ke Jepang dan kerja lembur cukup menguras tenaganya dan membuatnya jet-lag .

Jakun Sasuke bergerak naik turun menelan silivanya sendiri. Tenggorokannya terasa sangat kering. Sepertinya ia harus segera minum sebelum ia menjadi dehidrasi. Sasuke mengerang pelan, ia memaksa dirinya bangun dan duduk di tepi ranjang, dan mengusapkan wajahnya dengan tangan kanan untuk sekedar menyadarkan diri sedangkan tangan kiri menopang tubuhnya yang sedikit sempoyongan agar tidak ambruk. Ia pun perlahan bangkit dan menyeret kakinya dengan kaus kaki yang tebal keluar dari kamar tidurnya yang sebelumnya ia matikan terlebih dahulu panggilan dari handponenya yang termasuk kedalam kategori berisik itu.

Sinar bulan dan lampu jalan masuk melewati pintu kaca balkon yang menerangi ruang duduk, dan penerangan itu sudah cukup bagi Sasuke. Sasuke menyerngitkan alisnya ketika perutnya juga merasa lapar. Rasanya ia belum makan semenjak pulang dari café yang ada di Harujuku bersama Itachi dan ia tahu saat itu ia hanya makan sedikit dan hanya minuman yang memasuki perutnya ketika berada di café AM (singkatan dari nama café Alepou Miracle), pantas saja ia merasa kelaparan sekarang.

Sasuke pun berjalan kearah dapur, dan segera meminum air dengan perlahan. Sasuke meletakkan gelas yang sudah kosong itu ketika tenggorokannya merasa lega, seketika itu handpone nya berbunyi kembali dengan mengeluarkan suara cukup keras membuatnya merasa cukup terganggu. Untung saja sebelum ia pindah kemari ia sempat menyuruh pegawainya untuk memasang peredam suara di apartemennya dan membuat suara berisik handphonenya tidak akan terdengar oleh tetangga sebelahnya namun juga dapat mendengar suara diluar ruangan dari dalam apartemennya.
Dengan kesal ia mengangkat telponenya. "Hn"

"Maaf tuan, kami belum bisa menemukan orang yang anda cari, sangat susah untuk mencari karakter dari orang yang anda maksudkan— "

"Hn, bukankah aku sudah katakan agar tidak menghubungiku sampai kalian berhasil menemukannya hah! Kau menggangguku dengan informasi tidak pentingmu itu! Apakah begitu susahnya mencari seorang gadis pirang dengan tanda lahir menyerupai kumis kucing!?" ucap Sasuke membentak dengan keras memotong perkataan seseorang disebrang telpon.

"Ta..tapi- "

"Cari dia"

"Maaf tuan? " merasa kurang mendengar perkataan Sasuke yang cepat, ia pun meminta Sasuke mengulang perkataannya dengan takut-takut.

"Ck! Cari dia! Kau hanya boleh menelponku ketika kau sudah menemukannya! Ingat, kau harus menemukannya sampai dapat!" perintah Sasuke, ia pun mematikan sambungan telponnya tanpa peduli reaksi dari orang di sebrangnya. Sasuke menyenderkan tubuhnya di tembok dan menghela nafas lelah "Dimana kau dobe.." gumam Sasuke. Sasuke seketika mendengus "Kau benar-benar sudah membuatku kerepotan mencarimu, ingat saja ketika aku bertemu kembali denganmu aku tidak akan melepaskanmu lagi bila perlu aku akan membawamu ikut kemanapun aku pergi" ucap Sasuke sambil membuka kulkasnya melihat menu apa yang ia inginkan untuk sarapan atau mungkin bisa dibilang sudah memasuki makan malam hari ini, dan pilihannya jatuh kepada buah tomat merah yang segar.