Bab 7, Jealous....

4.7K 243 13
                                    

Naruto keluar dari mobilnya memandang bangunan café AM dari luar, hari ini ia sudah berjanji pada Deidara untuk makan malam bersama sambil mencoba resep masakan baru. Naruto berjalan menuju ke pintu masuk café, banyak mobil yang terpakir membuatnya harus memarkirkan mobilnya cukup jauh mungkin karena sekarang tanggal dimana para pegawai mendapat bonus musim dingin untuk liburan natal dan tahun baru nanti membuat pegawai datang bersuka cita bersenang-senang menyambut hari libur. "Huh? kenapa tidak ada yang berjaga di pintu menyambut tamu?" tanya Naruto heran, ia memasuki café lebih dalam dan benar pikirannya barusan, café sedang ramai pengunjung mungkin karena itu juga para host di café sibuk melayani tamu di dalam sehingga tidak ada yang berjaga di pintu.

Terlihat penuh, ada yang duduk saja menikmati minuman, ada yang sekedar makan bersama, ada yang menari di arena dance floor menghentak-hentakkan tubuh mereka mengiringi alunan musik DJ. Suara canda tawa, obrolan, musik, teriakan memenuhi gendang telinga Naruto. "Ah! Hei!" Naruto berjengit ketika ada tangan meremas sebelah bokongnya dengan kencang, ia berteriak kesal pada siapapun yang berdiri dibelakangnya kini dan telah berani melecehkannya.

"Wow kenyal sekali" decak kagum sambil menatap sebelah tangan dari seorang laki-laki yang ternyata adalah Utakata. Naruto memelototkan matanya kearah Utakata dan mengutuk tangan Utakata yang telah berani-berani menyentuhnya. Walau begitu Utakata yang playboy dan bebal hanya terkekeh lucu mendapati ekspresi Naruto.

"Jangan melotot begitu, kau tampak semakin mirip boneka manekin yang biasa kugunakan sebagai d*ldo para kekasihku" ucapnya sambil mencubit-cubit pipi chubby Naruto. Naruto lekas menepis tangan itu dan semakin memelototkan matanya, a-apa katanya di-d*ldo?! Rasanya ia lebih baik terjun langsung ke dasar jurang daripada dibanding-bandingkan dengan boneka s*x. hei! tak sadarkah kau wahai manusia bejat aku itu lebih
"Ah tidak, kau lebih manis dan seksi tentu saja~" Naruto mengangguk-ngangguk tanpa sadar. 'Ya tentu saja aku lebih manis dan seksi!' ucap Naruto lantang dalam hati melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong karena suara Utakata.

Eh? Tunggu dulu... sepertinya ada yang salah dari ucapan Utakata...

Manis?!

Seksi?!

"YAAAAKKKK AKU TUH TAMPAN TAU!" teriak Naruto lantang didepan Utakata.

"Hahaha... yayaya..." Utakata hanya tertawa sambil mengusap-ngusap kepala Naruto gemas.

"Berhenti menyentuhku berengsek!" Naruto kesal, tangannya berusaha menjauhkan tangan Utakata. Dengan jailnya Utakata semakin ingin mengusap-ngusap kepala Naruto sampai pada gerakan tangannya berhenti karena seseorang dengan beraninya mengenggam pergelangan tangannya erat mencegahnya untuk menjalankan niatnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" ucapan dingin dan menusuk keluar dari bibir seorang laki-laki berambut marron. Sontak Naruto dan Utakata menoleh.

Naruto menatap berkaca-kaca, ia menghampiri pemuda itu senang dengan latar bunga-bunga karena ada yang menyelamatkannya dari laki-laki yang sudah berengsek, buaya darat pula. "Gaaraaa~" Naruto bersembunyi dibelakang tubuh Gaara.

"Apa yang telah kau lakukan pada Naruto?" Gaara masih memandang tajam kearah Utakata. Utakata sang empu yang ditatap tajam hanya menatap datar Gaara.

"Cih, kau mengganggu kesenanganku saja" ucapnya melepas paksa genggeman tangan Gaara.

"Ne-ne Gaara-nii kau tahu tadi dia meremas bokongku bahkan ia mengatakan aku manis~" adu Naruto. "Padahal aku kan tampan bukan manis tebbayou~ dia itu jahat sekali ne Gaaraa~" rengeknya.

Tidak menanggapi perkataan Naruto pada dirinya sendiri yang sangat jauh dari realita itu, Gaara hanya menatap Utakata semakin tajam karena telah berani-beraninya menyentuh Naruto. "Apa kau sudah lupa dengan perjanjian yang kami layangkan padamu? Tidakkah kau sadar bukan hanya aku dan kitsune saja yang akan bertindak tapi orang itu juga akan bertindak. Ingatlah kau sudah diperingati olehnya untuk tidak menyentuh apa yang dianggap telah menjadi miliknya"

Cafe Prince (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang