Chap 32 + Epilogue

1.1K 96 25
                                    


Dahyun, Daniel, Taehyung, Yerin, Momo, Sukjin, Sana dan Taehyung berjalan menuju ke kamar Mark dirawat. Momosedari tadi masih menampakkan wajah sedih, entah dia sudah memaafkan Mark tentang apa yang terjadi atau tidak sama sekali. Momo berada dalam dilema yang melibatkan tentang pertemanan dan ketidakadilan. Ketika mereka membuka pintu, mereka semua terkejut dengan penampakan Hoseok yang sudah bangun dan berada disamping Mark.

"Kakak?!" Momo sedikit memekik ketika melihat Hoseok. Dia langsung berlari kearah kakak sepupunya itu dan memeluknya. "Kenapa kau baru bangun sekarang? Dan... apa kau kemari untuk menuntut Mark?" tanya Momo dengan ekspresi yang tidak dapat dideskripsikan. Karena hatinya masih berkecamuk.

"Tidak. Aku tidak akan menuntutnya." Kata Hoseok membuat Momo tidak percaya dengan apa yang terjadi, kenapa kakaknya melepaskan orang yang tidak mau bertanggungjawab secara langsung? "Ta-tapi dia-"

"Aku bermimpi bertemu dengan istriku. Mungkin karena itu aku tidak bangun. Dia mengatakan kepadaku untuk melepaskannya saja, dan memintaku untuk tidak menuntut Mark. Aku tidak tau jika Mark yang menabrakku, tapi sepertinya itu benar. Aku mengerti, dan aku meamaafkannya. Lagi pula kalian teman bukan?" tanya Hoseok membuat Momo melihat ke arah Hoseok dengan tatapan tidak percaya. Kemudian dia berkata, "Aku butuh waktu untuk itu." Lalu meninggalkan ruangan itu.

"Momo!" teriak Sana mencoba menghentikan Momo. Mark yang melihatnya mulai merasa lemas, sepertinya diaakan kehilangan sahabatnya sebentar lagi. Cepat atau lambat. "Tenang saja Mark, dia akan baik-baik saja. Dia hanya butuh waktu. Yang penting saat ini perbaiki dirimu." Mark hanya mengangguk mengerti.

"Bagaimana keadaanmu?" Mark hanya tersenyum ketika mendapat pertanyaan seperti itu, dia tidak tau apakah dia baik-baik saja dalamk kondisi meninggalkan banyak kekacauan seperti itu. "Lalu rancanamu? Apa kau akan bersekolah lagi setelah kau sembuh?"Mark menggeleng, dia baru saja diberitahu Jinyoung jika dia sudah dipindahkan ke tempat yang jauh sebelum sekolah mengeluarkannya.

"Aku akan kembali ke Los Angels. Dan melanjutkan sekolah bisnis disana untuk meneruskan bisnis ayahku. Aku.. sudah tidak diterima disini." Kata Mark medengan senyum yang menyakitkan jika dilihat. "Eh? Los Angels? Dengan siapa kau hidup disana nanti?" tanya Jackson yang khawatir jika Mark akan melakukan sesuatu lagi.

"Aku akan tinggal bersama nenekku dan Kakakku. Kalian tidak perlu khawatir, aku akan kembali jika aku sempat." Kata Mark masih tersenyum. Kemudian dia melihat ke arah Dahyun yang tersenyum kepadanya, "Bisakah... aku berbicara dengan Dahyun saja? Ada yang ingin kubicarakan dengan Dahyun." Mendengar itu Daniel melihat ke arah Dahyun dengan tatapan bertanya. "Apa yang-". "Baiklah." Kata Dahyun menyela pertanyaan Daniel.

"Kalau begitu... kami akan makan terlebih dahulu bersama Kak Hoseok." Kata Sana yang membantu Hoseok berdiri dan mereka semua pun pergi dari sana.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Dahyun kepada Mark, Mark menyruh Dahyun untuk duduk didepannya dengan cara menepuk bagian depan kasurnya. Setelah Dahyun duduk, Mark mulai membuka bibirnya. "Apa kau kecewa denganku?" Dahyun mengangguk dengan wajah yang sedih seketika.

"Maafkan aku. Tapi kau tau... sebelum aku melakukan semua hal diluar batas itu, aku membayangkan adanya dirimu. Benar-benar jelas hingga aku kemari dengan keadaan mabuk. Tapi, ketika aku merasakan setiap bayanganmu menghilang, aku semakin tidak terkendali. Dan saat aku mengalami overdosis... yang ingin aku lihat hanyalah dirimu." Kata Mark menatap Dahyun, Dahyun awalnya tidak menunjukkan reaksi apapun. Namun kemudian tangannya memegang tangan Mark... lembut sekali hingga terasa seperti sutra.

"Mark... kau adalah pria yang baik. Terimakasih karena sudah membantuku keluar dari rumah sakit. Tapi, aku merasakan hal yang berbeda saat bersama Kak Daniel. Maaf, Mark." Mark masih tersenyum, tangannya menggengam erat tangan Dahyun .

EMOTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang