Seokjin berjalan tertatih keluar dari gerbang rumahnya,padahal jarak antara rumah dia ama Jimin kan Cuma terpisah sama jalanan komplek. Tapi,kok ya tetep ae bikin capek.
Oh, mungkin karena Seokjin kini tengah membawa sesuatu. Sementara itu,di rumah Jimin sudah ada Yoongi dan Hoseok, tak lupa Adit dan Naja yang lagi asik mainan mobil-mobilan.
Seokjin menghela nafas lelah begitu masuk ke halaman rumah Jimin,lega sekali. Yoongi dan Hoseok terkekeh melihat Seokjin yang bercucuran keringat.
"Sialan. Bukannya bantuin aku,malah di ketawain. Temen laknat kalian semua."
"Eh,Jimin gak ikutan lho bang.."
"Yakali aku mesti gendong kamu,Jin? Berat kali,ogah." Sahut Yoongi,sementara Hoseok sibuk kembali mengurus Naja dan Adit.
"Bang,gak periksa aja? Perut kamu tuh gedenya gak wajar tau."
"Gak ah. Biarin aja jadi kejutan buat aku sama Namjoon." Jawab Seokjin sembari mengusap perutnya yang buncit. Yes,akhirnya Namjoon selangkah lagi jadi abah...
Tolong kasih selamat buat Aa Namjoon kita dong gaes... :)
Yah,meski harus berkorban gak main tusuk-menusuk Seokjin dulu,terkutuklah sang Dokter. Jadi begini ceritanya...
Mau tau gak kalean??
...
9 bulan yang lalu,di RSIA...
"Alhamdulilah,dokter gak bohong kan? Gak lagi PHP-in saya kan,dok??" Seru Namjoon begitu Dokter resmi mendiagnosis bahwa Seokjin positif hamil.
"Betul Pak,saya ini dokter bukan laki-laki modus yang hobi ngegombal." Jawab si Dokter sambil tersenyum.
"Eta si dokter,suami saya mah gak usah di tanggepin dok. Maklum,obatnya abis dirumah." Sahut Seokjin yang kepalang malu liat kelakuan suaminya.
"Tapi...."
"Tapi apa Dok??" Seru Seokjin dan Namjin kompak,sampai-sampai suster yang mau masuk ruangan dokter,ampe gak jadi. Lebih milih puter arah.
"Sabar. Begini,karena mas Seokjin ini kan pernah dua kali keguguran,jadi saya menganjurkan untuk jangan dulu berhubungan badan, paling tidak sampai trimester pertama terlewati."
"HAAAAA... ASTAGFIRULLAH..."
Jadi,begitu lah kira-kira sepenggal kisah Namjoon yang sampai detik ini,di umur kandungan Seokjin yang udah menginjak sembilan bulan dia belum di kasih jatah.
Ya tapi,demi menjadi seorang ayah,Namjoon rela berkorban jiwa dan perasaan sakit dibagian bawah. Asal,Seokjin dan calon bayi mereka sehat dan gak kurang apapun.
"Seandainya... kamu merasakan,jadi aku sebentar saja..."
"OGAAHHH.." Sahut Tetet,Suho sama Jungkook serempak,ketika Namjoon tengah menyanyikan sepenggal lagu mas Judika. Mereka lagi di base camp favorit mereka— Pos Kamling.
Namjoon berdecak dan melempar kulit kacang kearah teman sepermainannya bergantian.
"Tenang bang,bentar lagi kan brojol toh bojomu??"
"Tenang,tenang. Maneh teu ngerasakeun Tet. Tah,ngilunya mah di dieu." Tunjuk Namjoon kearah selangkangannya.
"Ya elah bang, tinggal nyoli sendiri apa susahnya." Sahut Jungkook sambil ngupas kacang kulit.
"Kalian gak akan paham. Gak akan pernah."
"Ini orang kenapa jadi baper begini sih, ketularan si Akum nih pasti." Sahut Suho,maklum hobinya sama Hoseok kan kalo malem nontonin Dunia Terbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERUMAHAN BANGTAN : 4 KELUARGA GESREK!!✔️
Fanfiction[DI TULIS SAAT OTAK AKU MENGALAMI KEGESREKAN DAN MENGANDUNG KERECEHAN] Di sebuah komplek perumahan Bangtan tinggal-lah empat pasangan muda,hidup mereka dipenuhi lika liku persoalan pelik antar tetangga,ga istri ga suami hobinya sama. Tiap ngumpul ya...