Valentine's Day- Kookmin vers

5.1K 699 43
                                    

"Apapun kekuranganmu,kamu selalu memiliki kelebihan yang membuatku semakin jatuh terlalu dalam untuk mencintaimu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yeaaaayyyy____kita sampai!!!" Teriak Jimin dan Jihoon bahagia, keduanya tampak begitu antusias ingin segera berkeliling.

Sedangkan Taeyoon dan Jungkook jalan beriringan dengan kedua tangan bersilang di dada, Jimin dan Jihoon bergandengan tangan berjalan lebih dulu meninggalkan keduanya,

"Om Jek____" panggil Taeyoon,

Jeka menoleh kearah Taeyoon yang menatap jalanan,

"Kenapa??"

"Kira-kira, ayah bisa bikin bunda bahagia ga ya??" Jadi ini alesan Taeyoon diem sepanjang jalan tadi??

Terlalu mikirin Bunda dan Ayahnya? Jeka tersenyum lalu mengusap lembut rambut halus Taeyoon,

"Pasti. Mereka kan saling mencintai, jadi taeyoon ga perlu terlalu pusing atau sedih memikirkan hal-hal yang kayak gitu."

"___ayah itu??? Dia ga bisa romantis, tapi kalo bikin hal-hal aneh, ayah paling jago."

Jungkook jadi ketawa denger curhatan gadia berumur 8tahun itu,

"Justru itu kan yang bikin Bunda kamu jatuh hati?? Kayak Om Jek___ om jek juga masih suka bersikap ke kanakan___"

"Sampi sekarang om jek juga keliatan kekanakan kok." Potong Taeyoon.

"____iya kan?? Tapi, ada Om Jimin yang bersikap lebih dewasa, kita saling melengkapi satu sama lain. Begitu juga dengan Bunda Yoongi dan Ayah Tae, mereka juga saling melengkapi satu sama lain."

"Gitu ya???"

Jungkook mengangguk mantap,"____iya harus gitu, karena membentuk keluarga itu kan untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing. Nanti kalo taeyoon udah besar dan menemukan pasangan yang cocok! Taeyoon pasti bakalan ngerti." Jungkook tepuk-tepuk kepala taeyoon pelan,

Jihoon datang sambil berlarian, menghampiri keduanya yang masih sibuk mengobrol."Kalian lama banget sih jalannya?? Ayook, om jimin nunggu di sana."

.
.
.
.
.
.
.

Jimin memandang sendu kearah Jihoon dan Taeyoon yang tengah bermainan ayunan, di belakang mereka Jungkook tengah mengayunkan ayunan mereka bergantian.  kedua bocah itu membuat simpul senyuman di bibir Jimin,

Seolah ingat kejadian beberapa hari lalu, Jimin meremat perutnya... tiba-tiba sudah ada bulir air mata yang jatuh. Jimin buru-buru menghapus air matanya,

Jungkook yang melihat jimin menangis langsung menghampiri Jimin dan memeluknya,

"Kenapa menangis???"

"Hiks____maaf."

Jungkook menggeleng sambil mengusap punggung Jimin, menyalurkan ketenangan.

"Kenapa harus minta maaf?? Sudah takdirnya begitu__aku terima kamu apa adanya. Bagiku, kamu cukup untukku."

"Tapi___ aku tau kamu juga pengen ngerasain jadi seorang ayahkan???"

Jungkook lepas pelukkannya, hapus airmata yang mengalir di pipi jimin, lalu mencium bibir Jimin sekilas, hanya sebuah kecupan cinta.

"Siapa yang ga mau jadi ayah?? Tapi siapa yang bisa menyalahkan takdir?? Aku terima kamu,segala kekuranganmu jim. Aku bisa mencintai semua kelebihan yang kamu miliki,tanpa melihat ada yang kurang dari dalam dirimu. Jadi jangan membebani hati dan pikiran kamu dengan hal-hal seperti ini lagi,oke??" Jimin mengangguk, lalu kembali memeluk Jungkook erat.

"Om jimin bisa kok jadiin aku anak kalo om Jimin pengen punya anak." Sahut Jihoon dan omongan Jihoon langsung buat Jimin tertawa menunjukkan eye-smilenya.

Jihoon langsung memeluk Jimin dan mengecup pipi Jimin.

"Heh bocah!! Punya om itu, maen cium-cium aja." Jungkook pura-pura ngambek.

"Jadi mulai sekarang, kami akan panggil___mama jimin." Taeyoon ganti mencium pipi kiri Jimin.

"Mama Jimin." Jihoon dan Taeyoon memeluk Jimin lalu masing-masing mencium pipi jimin.

Jungkook tersenyum melihat pemandangan di depannya, dia keluarkan ponsel dan langsung mengabadikan momen itu.

"Tunggu!! Kalo kalian manggil om jimin,mama? Berarti aku Papa dong???" Tanya Jungkook,

"GA!!!" Sahut keduanya dan jungkook langsung memberengut kesal, Jimin tertawa melihat tingkah kocak ketiganya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mereka sampe rumah sudah pukul 11 malam, setelah itu mereka mengantar Taeyoon dan Jihoon pulang,

"Mereka ga ngerepotin kan Jim??" Tanya Yoongi,

"Tenang aja bang, mereka anak yang lucu dan baik kok. Ya udah ya bang, aku pamit."

"Makasih ya Jim, makasih juga oleh-olehnya."

"Iya bang__ malam bang."

"Malam Jim."

____

Jimin dan Jungkook kini tengah duduk di depan meja dokter, mereka tak percaya dengan apa yang di katakan dokted barusan.

"Jadi___"

"Maafkan staff kami yang begitu ceroboh, jadi hsil test yang di terima tuan Park Jimin tempo hari itu adalah salah, lebih teparnya tertukar. Maafkan kelalaian kami."

Jimin langsung menangis memeluk jungkook,

"Jadi___ Jimin bisa hamil dok???" Dokter tersenyum,

"Tentu saja. Bahkan jika kalian menginginkan anak sampi berapapun." Canda dokter,

Jungkook balik memeluk Jimin yang masih menangis,

"Terimakasih dok, terimakasih."

.

.

.

Jimin kini merasa lega, dia berbaring di atas ranjang sambil memegangi perutnya,

"Kuk, ini bukan mimpikan?? Aku bisa hamil kan? Coba cubit aku kukiiii~~~."

Jungkook pun mencubit pipi gembul Jimin,"____awwghh, heheh sakit. Berarti ini bukan mimpi. Aku lega___aku bisa kasih keturunan buat kamu kuk." Jimin tatap Jungkook yang kini tengah menatapnya intens.

"___kuk." Jungkook memajukan wajahnya lalu mengecup pipi Jimin, bibirnya beralih kearah telinga Jimin meniupnya pelan, membuat Jimin meremang karena kegelian.





































.

"__________ jadi sudah siap dengan permainan ranjang kita baby Chimchim???"

.














_____________ HAPPY VALENTINE'S DAY________

Kookmin's Family

PERUMAHAN BANGTAN : 4 KELUARGA GESREK!!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang