[DI TULIS SAAT OTAK AKU MENGALAMI KEGESREKAN DAN MENGANDUNG KERECEHAN]
Di sebuah komplek perumahan Bangtan tinggal-lah empat pasangan muda,hidup mereka dipenuhi lika liku persoalan pelik antar tetangga,ga istri ga suami hobinya sama. Tiap ngumpul ya...
Pernah nggak sih kalian suka sama seseorang, dan ngegebet seseorang itu udah dari lama? Pada akhirnya, gebetan lo itu cerita sama temen lo kalo dia juga tertarik sama lo? Sumpah, rasanya kalian pasti seneng banget, 'kan?
Tapi kata Nata, kemungkinan gebetan kita suka balik sama kita itu kecil banget. Kecil Banget. KECIL BANGET.
Kalian penasaran siapa Nata, 'kan? Ini dia rupa manusianya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Al, lo nggak apa-apa nih?"
Alia memandangi Ningning alias Heuningkai, teman sebangku sejak jaman SD itu sambil mengernyit heran. Perasaan tiap ketemu sama dia, Ningning selalu nanya soal dia yang 'nggak apa-apa' melulu.
Maksudnya apa coba?
Jelas-jelas Alia itu tengah menelan kekecewaan dan sakit hati karena Adit, gebetan dia sejak lahir itu malah milih pacaran sama Vina, anak kelas IPA yang juara parallel tiap tahunnya.
"Apa sih?"
"Yaa... lo tau maksud gue kali," kata Ningning sambil nyeruput es teh pesenan dia.
Nggak lama Subin sama Nata dateng dan ikut nimbrung keduanya yang masih sibuk ngobrol. Kalo Subin sih udah jelas nyamperin Ningning yang emang pacarnya, lha ini si Nata ngapa jadi ikut-ikutan? Masa iya mau pedekate'in Alia?
Ha ha ha, sesuatu yang nggak mungkin -.-
"Al, lo nggak apa-apa?"
Wedhus! Ini kenapa dua orang yang baru dateng nimbrung ikut menanyakan hal yang sama sih?
"Maksud kalian apa sih, aih sia! Nggak paham gue."
"Yaa, itu... masa lo nggak tau sih?" tanya Subin sambil dengan senang hati terima suapan bakso dari pacarnya.
"Ya gue kudu gimana, bangsat?" tanya Alia yang geram sendiri. Nata malah menggeleng dramatis sambil sidekap tangan di dada.
"Bangkit dari dia yang nggak pernah peka," sahut Nata.
Alia mendengus kesal. "Gue nggak masalah. Biarin aja dulu jodoh gue dijagain pacarnya, gue mah terima beres aja," balas Alia yang naik turunin alisnya, bikin jengkel tiga manusia ganteng di hadapannya.
Kok, ya, Alia itu bego banget. Seneng banget nyakitin diri sendiri, dasar cewe psychopath.
Semenjak Adit punya pacar, Alia malah sibukin diri di perpus. Namjoon pasti bangga, karena anak perempuan satu-satunya itu ternyata bisa juga jadi anak teladan. Namjoon bosen tiap pembagian rapor, Alia selalu rangking sepuluh, iya dari bawah. Jadi saat tahu anaknya itu rajin ke perpus—ini sesuai pemantauan dua kakak kembarnya—Namjoon merasa bahagia. Nggak tahu aja kalo kerjaan Alia di perpus itu diam-diam mengobral link haram.
Bukan maen anak Namjoon Kian Santang ini yeorobun.
"Al, yang link mbak Disel mantap-mantap dong, yang durasinya empat menit. Yang dua puluh detik mah, gue juga udah liat kemaren."
