Karena kita ditakdirkan Tuhan berada dilingkaran yang sama.
"Yeo Jin-ah..."
Waktu terhenti dan kita bertemu kembali.
Pria yang selama ini aku rindukan,kini tepat berada didepan mataku.
"Tae..." ujarku dan kakiku secara otomatis melangkah mendekatinya,ketahuilah semua organ tubuhku merindukannya.
Taehyung menarik lenganku dan seketika ia memelukku erat.
Aku merindukan ini.
Detak jantungnya,deru nafasnya,aroma tubuhnya,dan kehangatannya. Sangat munafik jika aku tidak merindukan semua ini.
"Kau sehat? Kau baik-baik saja?... Aku minta maaf selama ini aku tidak berusaha mencarimu" ujar Taehyung,nadanya berusaha menahan tangis.
Aku tersenyum dipelukannya,mengusap punggung lebarnya,dan mengangguk sebagai jawaban.
Ia melepaskan pelukannya,menatapku tajam dan tangannya menangkup pipiku.
"Aku merindukanmu Yeo Jin" ucap Taehyung dan ia mencium keningku lalu bibirku,cukup lama ia berada disana.
"Mmph... Tae,kau lupa kalau ada Taehyun?" aku melepaskan paksa tautan kami,kalau tidak,entah seberapa lama Taehyung akan menciumku di tempat umum seperti ini.
"Taehyun?... Dia anakku?" Taehyung kebingungan,raut wajahnya terlihat ia tidak percaya.
Aku tersenyum,"Peluk dia,dia sangat merindukan appanya"
Taehyung berjongkok,mensejajarkan tinggi badannya dan Taehyun hanya diam dengan remote control yang sedari tadi ia genggam.
"Eomma,Paman ini menghancurkan mobilku" ucap Taehyun yang memasang wajah cemberut didepan Taehyung.
Aku dan Taehyung hanya terkekeh kecil mendengar apa yang Taehyun ucap.
"Kalau begitu,Taehyun harus meminta mainan yang lebih banyak pada appa,arraseo?" ujarku yang ikut berjongkok disamping Taehyung.
"Paman ini... Dia appa" aku mengusap lembut pipi gembul Taehyun.
Taehyun menatap sekilas Taehyung yang sedari tadi tidak berpaling pada anaknya,dengan senyum dan mata yang berkaca-kaca Taehyung tetap menatap anaknya itu.
"Appa?"
Taehyung menunduk,ia mengusap air matanya yang menetes,sedangkan aku hanya tersenyum melihat mereka.
Bahagia? Tentu aku bahagia,selama berpisah dengannya beberapa alasan aku lontarkan pada anakku jika ia menanyakan keberadaan Taehyung.
Dengan sigap Taehyun memeluk orang yang sudah menggilas mainannya sampai hancur itu.
"Appa uljjima..." Taehyun mengusap air mata Taehyung dengan tangan kecilnya ia juga beberapa kali mencium bibir appa nya itu.
Taehyung mengangguk dan tersenyum sembari mengusap kepala Taehyun penuh sayang.
"Eomma benar kalau appa itu cengeng" Taehyun tersenyum,mata bulatnya menatapku.
Memang anak kecil tidak bisa menjaga rahasia.
Taehyung yang mendengar itu langsung melemparkan tatapan tajam padaku. "Apa?"
"Ah?... Tidak! Ayo kau harus mengganti mainan Taehyun,... Cepat bangun!" ujarku salah tingkah dan menarik kerah jas Taehyung agar segera berdiri.
Taehyung menggendong Taehyun dan mencium pipi gembul anaknya itu.
"Kau disini sedang apa? Kenapa kau meninggalkan Taehyun sendirian?" tanya Taehyung dengan tatapan yang masih tajam padaku. Ya sepertinya dia sudah menjadi sosok Appa yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband - Part One [COMPLETED] [PROSES EDITING]
RomanceDijodohkan untuk melunasi hutang? Padahal umurnya baru 18 tahun Genre: Married life (NC 17+),school,romance Happy Reading guys~