Salah satu dari sekian banyak kebesaran Tuhan yang tidak terbantahkan adalah Gunung. Begitu besar Tuhan dengan segala yang diciptakan.
Keindahannya, kemegahannya, kedamaiannya, mempunyai daya pikat tersendiri.
Terutama bagi orang-orang tertentu yang terpanggil jiwanya. Liarnya alam, terjalnya tanah, dan dinginya udara gunung seolah menantang naluri mereka untuk menaklukkannya. Atau mungkin mencoba menggaulinya, menikmati pesonanya, lalu memuja Sang Penciptanya.Agas salah satunya, sebenarnya sudah sejak di bangku SMP Agas mulai tertarik pada alam. Beberapa lencana penghargaan dari lomba-lomba pramuka sudah dia dapatkan. Belajar memasang tenda, melakukan pertolongan pertama, tips dan pengetahuan bagaimana untuk survive hidup di alam liar secara teori sudah dia dapatkan. Hanya saja Agas belum beruntung mendapat ijin orang tua untuk mempraktekkan ilmunya.
Baru setelah Agas duduk di bangku SMK, tepatnya ketika liburan kenaikan tingkat pertama. Agas mendapat kesempatan untuk benar-benar mencicipi gagahnya gunung.
Keinginannya disampaikan pada dua teman kembarnya Edo dan Deo. Entahlah seperti sebuah takdir yang merestui. Edo dan Deo pun tertantang untuk ikut menaklukkan gunung.Mereka sepakat mulai melakukan beberapa survey (via internet tentu saja), entah internet yang salah informasi, atau berita hoax yang mereka baca, atau mungkin minimnya list nama gunung yang mereka tau. Tetapi akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan pendakian pertama di gunung Lawu. Pilihan yang terlalu nekat untuk pendaki pemula.
Itu pasti karena mereka belum pernah mendengar gunung Andong misalnya. Gunung atau bisa disebut bukit dengan trek pendakian cukup mudah dan waktu pendakian yang tidak panjang. Biasanya pilihan yang tepat untuk para pemula.Berbekal pengetahuan yang mereka dapatkan dari kegiatan ekstra pramuka di sekolah, beberapa informasi yang mereka kumpulkan dari internet, dan barang barang dan perlengkapan yang mereka bawa berdasarkan list yang juga didapat dari internet, tidak lupa doa dan tekad yang nekat, mereka berangkat dan siap mulai penanjakan.
Siap menurut versi Agas, Edo, dan Deo tentu saja

KAMU SEDANG MEMBACA
Setapak Kisah Rindu
HorrorMencoba menceritakan kembali pengalaman pertama para pecandu ketinggian. Sebagai luapan rindu pada dinginnya ketinggian Note = gambar diambil dari berbagai sumber