Hari yang ditunggu – tunggu telah tiba, yaitu hari pertunangan Alvaro dan Lea. Salma yang awalnya tidak ingin datang ke pertunangan mereka terus saja dipaksa oleh Aldi dengan alasan

"nanti kalo lo ngak dateng yang jadi gandengan gue siapa? masa gue kaya Jomblo sih ngak ada gandengannya"

Sekarang Salma sudah sampai di hotel tempat mereka bertunangan. Salma hanya menggunakan Dress pink se lutut dan Heels berwarna hitam yang sangat cocok dengan kaki jenjangnya.

Aldi dan Salma langsung masuk ke dalam hotel. Tatapan orang – orang tak lepas dari Salma, Salma yang sadar sedang di perhatikan hanya diam sambil menunduk.

Suara MC menggema di seluruh sudut hotel yang berarti acara pertunangannya akan segera di mulai. Dari jarak yang tidak begitu jauh, Salma bisa melihat Alvaro yang menggunakan Tuxedo berwarna hitam serta dasi yang berwarna senada. Salma hanya bisa tersenyum getir melihat orang yang sebenarnya masih sangat ia cintai harus bersanding dengan wanita lain.

Setelah acara bertukar cincin selesai, Salma masih mematung di tempat. Tidak ada lagi air mata yang jatuh ke pipinya, yang ada hanya senyuman getir yang terpampang jelas di wajah cantiknya.

Aldi yang menyadari itu langsung menggenggam tangan Salma kuat. Ia tahu saat ini Salma benar – benar terluka.

"mau pulang? Atau mau salaman dulu sama Lea?"

"salaman aja dulu, masa dateng doang sama makan. Ngak sopan tau"

Masih dengan tangan yang saling menggenggam, Salma dan Aldi berjalan menghampiri Alvaro dan Lea yang sedang menikmati makanan.

"selamat ya bro"

Aldi ber high five dengan Aldi sedangkan Salma yang ada di belakang Aldi hanya diam sambil diam sambil memerhatikan lekuk wajah tegas Alvaro.

"gue tunggu undangan lo berikutnya"

Salma tidak ada niatan sedikitpun untuk memberi selamat kepada Alvaro dan Lea, cukup Aldi saja yang mewakilinya. Ia belum siap untuk memberi selamat kepada Alvaro. Sudah terlalu banyak luka yang pria itu torehkan di hatinya, bahkan pria itu juga yang telah menggenggam hatinya dengan amat erat dan berhasil menghancur leburkan hatinya.

Untuk ke sekian kalinya Salma hanya tersenyum getir melihat pria yang ada di hadapannya. pria itu yang dulu selalu menjadi tempatnya bersandar dan menjadi orang yang selalu ada di sampingnya. Tapi sekarang semuanya berubah, pria yang dulu menjadi sandarannya kini telah diambil oleh wanita lain yang lebih pantas dari dirinya.

Salma yang tak kuat melihat Alvaro langsung berlari keluar hotel. Aldi yang sedang berbincang dengan Alvaro pun langsung mengejar kekasihnya itu. Ia melihat Salma yang sedang duduk di salah satu bangku panjang dengan bahu yang bergetar.

Aldi tak ada niatan untuk menghampiri Salma, ia malah menelfon seseorang dengan handphone yang ada di genggamannya

"bisa lo ke taman sekarang?"

"gue butuh lo sekarang juga!"

"ok, gue tunggu"

Aldi langsung memutuskan paggilan tersebut, lalu tak lama kemudia seorang pria yang menggunakan tuxedo hitam datang menghampiri Aldi

"lo masih sayang sama Salma?"

Pria itu hanya diam sambil memerhatikan seorang gadis yang hanya berjarak beberapa meter dihadapannya

"JAWAB PERTANYAAN GUE?!"

Pria itu masih saja diam, memperhatikan gadis di hadapannya yang sedang mencoba untuk mengobati semua luka yang ada di hatinya

The PastWhere stories live. Discover now