ARGHANANTHA WIRATAMA.

616 19 8
                                    

"satu..."

Kedua cowok tersebut besiap menaiki motor sport masing masing dan memakai helm nya. Salah satu pendukung cowok yang menggunakan motor berwarna putih menepuk pundaknya dua kali memberikan setruman semangat.

"Dua..."

Cowok dengan motor putih menatap lawannya yang menggunakan motor berwarna merah. Mereka saling bertatapan penuh dengan api yang membara di mata nya.

"Tiga..."

"Go..."

Cewek dengan pakaian baju kaos ketat berwarna putih dan celana jeans yang hanya menutupi sebagian pahanya melempar saputangan yang ada di tangannya. Kedua cowok itu melesat pergi meninggalkan garis start. Mereka saling salip menyalip berlomba lomba memenangkan kompetisi balapan liar hari ini.

Kurang dari 10 menit kedua cowok tersebut mulai terlihat dari garis finish. Semua penonton saling sorak menyorak melihat keduanya mulai mendekati garis finish.

Hal yang tak terduga mendekati garis finish. Saat ingin menyalip dan menendang motor lawan agar terjatuh, cowok dengan motor merah motornya terkena motor lawan, pengendaranya tidak bisa mengendalikan motornya dan akhirnya motornya tergelincir jatuh.

Alhasil yang melintasi garis finish terlebih dahulu cowok dengan motor putih. Penonton semua bersorak sorak menyebut nama yang menjadi pemenang di balapan kali ini.

"ARGHA!
ARGHA!
ARGHA!
ARGHA!"

Begitu seterusnya mereka
bersorak -sorak. Cowok yang di sebut-sebut namanya itu melepas helmnya memperlihatkan wajahnya yang ganteng, putih dan matanya yang berwarna coklat pekat. Membuat para wanita yang ada di sana terkagum-kagum melihatnya.

Tak lama segerombolan cowok menghampiri cowok hazel tersebut.

"Engga heran Ar gua sama lo. Emang lo jagonya kalo masalah balapan gini
ARGHA ARGHA ARGHA " Ucap salah satu cowok gerombolan tersebut .

Ya namanya adalah ARGHANANTHA WIRATAMA atau kalian bisa memanggilnya Argha, cowok yang hobinya balapan liar, berantem, istilah kasarnya semua yang buruk jadi hobinya. Itu yang orang katakan kepadanya.

"Ar tikungan kayak gitu aja bisa lo lewatin" ucap Toni sahabat dari Argha .

Tak lama seorang laki-laki yang terlihat lebih tua usianya datang menghampiri Argha. "Argha selamat ya bro, kali ini lo menang lagi gua takjub sama lo" ucap lelaki itu.

"Ini kesepakatan nya, sekali lagi gua ucapin selamat bro" lelaki itu menyodorkan amplop coklat berisikan duit yang tidak sedikit.

"Thanks" Argha menerima amplop tersebut. Lalu lelaki tua itu pergi entah kemana.

"Cihuyy ada yang mau ngasih traktiran nih" ucap Danil juga sahabatnya Argha sambil menyenggolkan bahunya dengan bahu Argha.

"Duhh otak lo tu isinya makanan doang" cetus Toni dengan tangannya menoyor kepala Danil. Melihat sahabat nya itu Argha hanya terkekeh geli.

"Nih" Argha memberikan amplop itu ke Danil. Danil tersenyum membatin kegirangan.

"Tapi inget seperti biasa sebagian di beri-"

"Iya gua tau sebagian di berikan ke panti asuhan dan sebagian lagi buat gua kan" Danil memotong perkataan Argha yang belum selesai.

Mendengar celotehan Danil mata Toni membulat sempurna "Enak aja ini bukan buat lo doang kali" cetus Toni sambil mengambil amplop yang berada di tangan Danil.

"Iya terserah kalian sebagian nya mau kalian pake buat apa, yang penting sebagian dari itu wajib di kasih ke panti asuhan" ucap Argha.

"Siap Ar lo serahin ama kita, semuanya beres" celoteh Danil.

Ya dari hobi nya itu sudah tergambarkan Argha anak yang bandel, nakal, acak-acakan engga beraturan, ngga suka diatur, dan anti peraturan, tapi sebenarnya Argha memiliki hati yang lembut dan baik hati. Sebelumnya Argha tidak seperti ini sikap nya, semua berawal karna ibu nya yang tiga tahun lalu telah tiada karna kecelakaan. Kecelakaan yang tidak pernah ia duga.

Tak ada angin kencang yang berhembus tiba-tiba datang seorang cowok yang langsung menarik kerah baju Argha, cowok itu adalah lawan nya saat balapan tadi yang terjatuh.

"Lo ingat ya gua akan bales ini semua!" cetus cowok itu dengan amarah. Tak terima dengan perlakuan cowok itu Argha segera menepis tangan cowok tersebut .

"Weh bro, santai santai kalem aja kalo lo kalah terima aja bro" Danil menenangkan cowok itu dengan di selipkan ejekan.

Argha tanpa ba-bi-bu langsung turun dari motornya dan menonjok pipi lawannya itu sampai terlihat sedikit memar. Melihat itu, semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Lo inget ya gua ga pernah takut sama ancaman lo silahkan kalo lo bawa temen-temen lo yang banyak juga gua ngga bakal takut" ucap Argha sambil menarik balik kerah baju lawannya.

"Ar udahlah santai lagi pula engga usah di dengerin omongan orang gila itu dia juga ga bakal berani sama lo udah lah lepasin aja" Toni menasehati Argha. Argha akhirnya melepas kan kerah baju lawannya, dengan sedikit dorongan. Cowok itu langsung pergi lari terbirit-birit sembari memegangi mulutnya yang memar.

"Udah tenang Ar" Danil menenangkan Argha.

Argha menunduk menatap jam yang melingkar di tangannya, jam menunjukan pukul 00.10 sudah malam, Argha langsung teringat orang di rumah pasti kawatir dengan nya.

"Bro gua balik duluan jangan lupa tu amplop" Argha dengan gegas menaiki motornya, memakai helm, dan memasang resleting jaketnya yang tadi ia buka.

"Hati-hati bro di jalan" ucap Toni menghentak pundak Argha.

Argha langsung melesat pergi meninggalkan arena balap liar itu dengan megas pol motornya ibarat terlihat membelah menjadi dua jalanan dan menginggalkan gedung dan ruko-ruko di sepanjang jalan.

***

Gimana ni cerita pertamaku ya mungkin belum sempurna tapi semoga kalian suka ya~~

Tolong berikan like kalian ya aku tau kalian reader yang tahu cara menghargai penulis nya kok 😚

Maaf jika ada kesalahan , apa daya hanya penulis amatir .

Jangan lupa tombol like dan komen yah💚💚💚

Why Argha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang