Happy reading6
***
Argha melirik jam yang melekat di tangannya. Sudah tertera pukul 18.00 menandakan setengah jam lagi ia harus sudah sampai ke tujuannya hari ini.
Argha tetap setia menunggu di sana. Di pandangnya Bunga mawar putih yang ada di depannya sebagai penghias toko bunga tersebut. Melihatnya Argha teringat sosok perempuan yang sangat menyukai bunga mawar putih. Perempuan yang sangat ia sayangi. Begitu juga dengan sebaliknya yang menyayangi Argha sejak Argha lahir. Siapa lagi kalo bukan perempuan yang membuat Argha bisa berada di dunia ini yaitu mamanya.
"Permisi mas, ini buket bunga mawar putihnya" ucap pelayan toko tersebut dengan ramah sembari memberi buket bunga yang ia genggam. Argha tersentak mendengar suara pelayan tersebut.
"Makasih" ucap Argha menerima buket tersebut. Tanpa sadar Argha tersenyum menatap buket tersebut.
Argha bergegas ke kasir toko tersebut untuk membayar buket bunga yang tengah ia genggam itu. Setelah selesai Argha keluar toko bunga itu berjalan menuju parkiran dan masuk ke mobil hitam yang terparkir manis di sana.
Didalam mobil Argha terus tersenyum saat memandangi buket yang ia genggam tanpa berniat untuk melepaskan.
Hari ini adalah hari istimewa bagi cewek yang sudah menemani dan menghiasi hari-hari Argha selama 2 tahun ini. Karena hari ini hari ulang tahunnya yang ke sweet seventeen. Dan buket ini? Ya pasti untuk cewek itu. Cewek yang membuat Argha selalu tersenyum dibuatnya. Dan hari ini Argha ingin membuat surprise untuk cewek yang disebut-sebut sebagai pacarnya itu.
Drtt..drtt...
Saat ingin meletakan buket itu di sebelah jok kemudi. Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada yang menelponnya. Dirogohnya saku jaket coklat yang melekat di tubuhnya, mencari benda pipih tersebut.
Setelah dapat Argha memandang benda pipih itu tertera di sana nama 'Reva'. Argha segera menekan tombol hijau dan menempelkan benda itu di telinganya.
"Hai" Sapanya penuh kelembutan.
["Hai juga, kamu dimana? Kita jadi ngerayain ultah aku, berdua kan? Di cafe yang biasanya kan?"] Tanya cewek itu di sebrang sana.
"Hmm...anu..rev..itu" Jawab Argha yang berpura-pura gugup
["Anu kenapa?jangan bilang kamu ga jadi datang?"]
"Aku minta maaf ya...oma minta tolong aku buat anterin ke bandara, jadi aku ga bisa datang" Jawab Argha dengan nada sendunya. Tapi itu hanya berpura-pura.
Saat di tunggu tidak ada jawaban di sebrang sana. Lantas Argha melihat hpnya dan ternyata masih terhubung. Tapi kenapa tidak ada suara?
"Halo Reva kamu masih disitu kan? Gapapa kan kalo aku ga bisa dateng"
["Ar, tapi kamu udah janji sama aku"]
Seketika Argha ingin tertawa karena mendengar cewek itu seperti ingin menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Argha?
Teen Fiction"Dia pacar gua" "?!" Hell?! Ayra terus menatap Argha yang kini hanya terus tersenyum sarkas. Sumpah, Ayra masih belum mengerti maksud dari Argha meminta tolong padanya dan sekarang Ayra di buat tercengang dengan apa yang di katakan barusan. "LO GILA...