Happy reading7
***
Ayra menyusuri koridor sekolah. Siang ini pelajaran bu Turni guru BP/BK yang terkenal killer dan banyak bicara. Sejak pelajaran bu Turni mata Ayra terasa berat sekali ingin rasanya tidur untuk beberapa jam. Entah karna bu Turni yang terlalu banyak bicara seperti mendongeng atau emang Ayra yang sedang mengantuk hari ini.
Ayra sampai di toilet berniat membasuh muka berharap dia kembali fresh dan tidak mengantuk lagi. Saat sedang mencuci mukanya ada siswi lain datang ke toilet juga.
"Wow, jadi Ayra beneran balik lagi?" ucap siswi tersebut dengan nada meremehkan.
Ayra merasa mengenal suara itu. Suara yang tahun-tahun kemarin tidak ingin ia dengar. Ayra langsung mendongakkan kepala dan benar saja siswi yang sekarang berada di samping nya sesuai dengan dugaannya-Karin.
Yap, Karin yang sempat dibicarakan teman-teman Galang dan Argha saat Galang ingin menghampiri Ayra sepulang sekolah. Sepertinya Karin baru saja kembali dari liburannya kemarin di Bandung.
Karin beralih menuju wastafel yang ada di sebelah wastafel Ayra. Ayra tak menanggapi omongan Karin. Dia tetap membasuh muka dan segera pergi dari situ.
Karin melirik ke arah Ayra. "Kenapa tidak menjawab? Apa kamu tidak kangen dengan sahabatmu ini?"
Karin kembali bersuara. Ayra yang sudah di ambang pintu tidak jadi keluar dan balik badan menatap Karin. Karin tersenyum tampaknya ucapannya berhasil membuat Ayra menanggapinya.
Oh ya. Ada yang perlu kalian ketahui disini. Benar apa yang dikatakan Karin, Ayra merupakan sahabat kecilnya. Galang juga termasuk didalamnya. Mereka berteman sejak mereka kecil. Pertemanan mereka karena faktor rumah yang saling berhadapan di komplek tersebut. Mereka menghabiskan masa kecilnya selalu bertiga. Bahkan setiap kali ada teman baru yang mau ikut bergabung dengan mereka, mereka tidak akan menerima dan tetap hanya ingin bertiga. Pertemanan yang sungguh erat, namun tak berlangsung lama.
Mereka memang sudah berteman bertahun-tahun lamanya dan pasti dalam persahabatan ada masalah masalah kecil, itu wajar dan masih bisa di maklumi.
Tapi sampai pada suatu hari masalah besar yang tidak bisa dihindari muncul dalam persahabatan mereka. Masalah itu muncul ketika mereka sudah beranjak remaja tepatnya saat mereka memasuki SMP. Dan itu berhasil membuat persahabatan mereka pecah. Sejak itu Karin tak pernah lagi bermain bersama Ayra dan Galang. Ditambah lagi setelah beberapa hari masalah itu Karin harus pindah dari komplek karena rumah yang disana akan di sewakan dan mereka pindah ke komplek yang baru .
"Baiklah, apa yang mau lu tau dari gua?" tanya Ayra yang sudah tau maksud dari Karin. Jelas apa yang ditanyakan Karin tadi hanyalah basa-basi.
"Banyak hal sebenernya, tapi kita mulai dari mana ya?" Karin menatap sekeliling toilet tampak berfikir apa yang akan ia tanyakan. Dan itu sukses membuat Ayra menghela nafas panjang.
Jujur kalau Ayra tahu di toilet akan bertemu Karin, Ayra lebih memilih mengikuti dongeng dari bu Turni. Karena berurusan dengan sahabatnya ini tidak akan ada selesainya jika Karin belum menang dalam pembicaraan tersebut.
"Kenapa kembali ke kehidupan gua? Jujur waktu lo pergi dari kota ini situasi semua berubah termasuk kehidupan gua yang lebih Indah"
Karin memberi jeda beberapa detik sebelum melanjutkan perkataanya.
"Dan kembali nya lo mengancam kehidupan gua dan situasi yang membaik" ucap Karin menatap sahabatnya itu dari bawah sampai atas dengan gaya meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Argha?
Teen Fiction"Dia pacar gua" "?!" Hell?! Ayra terus menatap Argha yang kini hanya terus tersenyum sarkas. Sumpah, Ayra masih belum mengerti maksud dari Argha meminta tolong padanya dan sekarang Ayra di buat tercengang dengan apa yang di katakan barusan. "LO GILA...