Happy Reading!8
***
Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian Karin yang memberitahu Ayra tentang hubungannya dengan Galang resmi berpacaran. Ayra tidak bisa membohongi dirinya kalau Ayra sangat sakit hati mendengar kabar itu, terlebih lagi ia mendengar itu bukan dari sahabatnya melainkan dari orang lain.
Sudah tiga hari juga Ayra menjadi orang yang pendiam. Disekolah tidak banyak bicara, tidak mau di ajak kemana-mana, hanya mau berdiam diri di kelas. Ayra juga selalu menghindari Galang setiap kali ketemu Galang. Bahkan Galang sudah tiga hari ini ke rumah Ayra untuk menemuinya seperti biasa, tapi Ayra selalu beralasan tidak mau ketemu Galang. Beralasan sudah tidurlah, sedang tidak mau diganggu lah, dan beralasan kalau dia tidak ada di rumah. Itu semua sudah didukung perannya oleh abang nya jadi Galang percaya saja dengan alasan Ayra.
Padahal dibalik alasan itu, alasan yang sebenarnya yaitu Ayra sudah menghabiskan tiga malamnya hanya untuk menangisi Galang, oh tidak! lebih tepatnya menangisi dirinya sendiri yang sedang patah hati.
Ayra sadar dan sudah mengantisipasi kalau suatu saat pasti Galang akan memiliki pacar. Tapi entahlah Ayra tidak menyangka rasanya akan sesakit ini.
Kalian bilang Ayra lebay?!
oh tentu silahkan karena memang itu kenyataannya Ayra terlalu mencintai sosok Galang yang selama ini selalu ada di sampingnya.
Pagi ini hari minggu, tadi pagi ayra tiba-tiba kebangun jam 3 pagi matanya terasa berat sekali. Mungkin karena terlalu banyak menangis.
Sambil menunggu subuh Ayra memutuskan untuk menonton YouTube. Ayra berniat hari minggu nya akan dihabiskan dengan menonton drakor, membaca novel dan memakan es-krim.
Subuh datang Ayra segera menunaikan ibadahnya.
Setelah selesai Ayra berniat untuk tidur kembali tapi sepertinya tidak bisa. Akhirnya Ayra keluar kamar menuju dapur untuk mengambil es-krim di dalam kulkas. Lumayan, menenangkan dirinya yang lelah menangis.
Ayra melihat sekeliling tidak ada orang sepertinya bunda belum keluar kamar. Biasanya bunda jam segini udah sibuk di dapur. Mungkin bunda kelelahan mengurus usaha catering nya.
Oh iya bunda punya usaha catering. Ayah sebenernya melarang bunda buat kerja tapi bunda merasa bosan alhasil bunda ikut usaha bersama ibu komplek. Katanya tidak terlalu berat, kan kerjanya bersama.
Setelah mengambil es-krim Ayra hendak kembali ke kamar. Tapi entahlah tiba-tiba ia ingin menonton TV di ruang tengah. Jadilah dia sekarang di ruang tengah menonton kartun kesukaannya spongebob squarepants.
sepuluh menit berlalu es-krim yang ia makan juga sudah habis dari tadi.
Ceklek
Ayra mendengar pintu rumahnya terbuka setelah itu tertutup kembali. Tak lama sosok laki-laki muncul dari ruang tamu.
"Bang Rey! Ngagetin aja sih!"
Rey tersenyum dan langsung menggeser Ayra yang sedang duduk di sofa. Rey duduk di sebelah Ayra.
Ayra memerhatikan kakak nya itu rambutnya basah, memakai baju kaos lengan panjang, dan sarung yang melingkar di pinggangnya. Ayra yakin kakak nya itu habis dari masjid komplek untuk solat berjamaah seperti biasa.
"Ngapain disini?" tanya Rey.
Biasanya Ayra jam segini masih berada di dalam kamar.
"Duduk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Argha?
Teen Fiction"Dia pacar gua" "?!" Hell?! Ayra terus menatap Argha yang kini hanya terus tersenyum sarkas. Sumpah, Ayra masih belum mengerti maksud dari Argha meminta tolong padanya dan sekarang Ayra di buat tercengang dengan apa yang di katakan barusan. "LO GILA...