WELCOME TO JAKARTA....Kalimat tersebut tersebar di akun sosial media milik Ayra Adinata yang sekarang menginjakkan kakinya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Setelah menaiki pesawat dengan tujuan Bali-Jakarta.
Ayra Arsikayla Adinata yang akrab di sapa Ayra pada akhirnya kembali lagi ke kota kelahirannya yaitu Jakarta. Sebelumnya Ayra harus tinggal di Bali selama beberapa bulan dengan ayahnya karna beberapa alasan pekerjaan.
Ayra keluar dari Bandara sembari menderek kopernya yang lumayan berat sambil menggenggam ponselnya, tak lama ia berjalan ponselnya berdering di layar ponselnya tertera nama
"Bang Rey"
callingAyra langsung mengangkat ponselnya mendekati pendengarannya telinga.
"Bang Rey dimana? Ayra udah sampe di bandara" ucapnya.
"Iya iya ini udah sampe kok, di depan bandara ya ...plat belakangnya RK" Ucap seseorang di seberang sana dengan nada lembut tapi berat suaranya.
"Ok Ayra datang " tak lama Ayra mematikan poselnya.
Ayra mulai menderek kembali kopernya mencari mobil dengan plat RK. Tak butuh waktu lama Ayra menemukan mobil tersebut dan menghampirinya. Ayra mengetuk kaca mobil tersebut. Keluar lah cowok dengan pakaian yang bisa dibilang rapi, dan beberapa tahun lebih tua dari Ayra.
Melihat cowok itu Ayra langsung melepas genggamannya dari koper dan memeluk cowok itu dengan erat.
"Kangen" ucap Ayra lembut. Dan langsung di sambut oleh cowok itu dengan tangan nya yang besar untuk mengacak-acak rambut Ayra.
"Kok balik ke Jakarta, engga betah di Bali?" tanya cowok itu, mendengar pertanyaan tersebut Ayra langsung melepas pelukannya.
"Jadi Ayra ngga boleh balik ke Jakarta, yauda kalo gitu Ayra balik ke Bali lagi deh" celetuk Ayra membuat cowok itu makin mengacak-acak rambut Ayra yg hitam pekat.
Cowok tersebut adalah Reynaldo Adinata, kakak dari Ayra. Ya ... Kakak nya memang lembut dengan Ayra karna Ayra adik satu-satunya Rey.
"Iya iya udah lama engga ketemu makin manja aja" Rey memasukan koper Ayra ke dalam bagasi mobil. Di susul Ayra yang langsung masuk ke dalam mobil. Tak lama Rey masuk juga ke dalam mobil di jok supir dan langsung melesat pergi dari bandara.
Diperjalanan di dalam mobil hening tidak ada satu pun perbincangan, Rey fokus dengan menyetir, sedangkan Ayra fokus dengan ponselnya. Banyak pesan ,chat, komen yang masuk ke ponselnya
"Ayra balik ke Jakarta???"
"OMG... kembaran gua balik lagi"
"Serius ay balik ke Jakarta"
"Ay di jemput siapa, biar gue jemput yaa?"
"Dari Bali oleh-elohnya kirim ke rumah gue ya..."Dan masih banyak lagi. Tak tahan dengan teman-teman nya yang terus mengetik mempertanyakan keberadaannya sekarang Ayra tak mau ambil pusing, Ayra dengan cepat melewati jemarinya mematikan ponsel.
Rey memecah kan keheningan dengan mengajukan pertanyaan.
"Ra kenapa ambil penerbangan yang sampe ke Jakartanya malam? abang yang tadi nya mau begadang nonton Real Madrid alhasil engga jadi nonton" ucap Rey dengan nada yang sedikit merengek.
"Iya maaf, Ayra cuma mau ngetes Bang Rey aja, kalo malem malem gini masih mau jemput Ayra atau engga" Tanpa sadar Ayra menyengir terlihat lesung pipinya yang begitu dalam membuatnya terlihat begitu manis.
"Ngetes? Lebih susah dari ujian" Rey masih fokus dengan menyetir.
Mendengar kakaknya Ayra hanya bisa tersenyum sudah lama Ayra tidak bercanda dengan kakak nya semenjak Ayra ikut ke Bali menemani ayahnya Ayra kesepian karna ayahnya sibuk bekerja.
"Emang ayah balik ke Jakarta kapan? atau akan menetap di Bali?" tanya Rey dengan menaikan salah satu alisnya sebelah kanan.
"Ayah bilang mungkin dua bulan atau tiga bulan lagi kalo kerjaan di Bali sudah selesai baru bisa balik ke Jakarta" ucap Ayra dengan menatap pemandangan gedung-gedung kota Jakarta yang dilalui lewat kaca mobil disebelahnya dengan nuansa malam hari.
Tak kurang dari lima detik ponsel Ayra berdering menandakan ada pesan masuk.
Galang🌞
| Ayraa sahabat lamaku!!!
| gimana kabarnya? baik pasti lah
| kangen gua ngga?
| dah lama ngga ketemu semenjak
lo ke Bali ngga ada yang ngajak
gua berantem
| tapi liat di akun sosmed lo
| lo dah balik ke Jakarta
| gue tunggu ya :)
00.14
read.Membaca nya Ayra senyum-senyum sendiri. Galang dan Ayra sudah dari kecil berteman dengan alasan orang tuanya dekat dan juga rumah mereka berhadapan, itu yang menyebabkan mereka dekat.
Tapi dikebanyakan orang punya sahabat untuk saling curcol atau semacamnya, tapi bagi Ayra dan Galang punya sahabat itu untuk diajak bertengkar.
Etssss. Tapi jangan salah yaa yang di maksud di sini lebih tepatnya berdebat. Tapi walau begitu mereka tetap jadi sahabat hingga saat ini.
iya bawel|
00.15Read.
Setelah membalas pesan Ayra mematikan ponselnya. Mata nya menatap jam yang melingkar di tangan nya, jam menunjukan pukul 00.15 WIB. Tak kurang dari 1 menit Ayra tertidur lelap kepalanya bersandar di kaca mobil, ia begitu lelah dan juga karna sekarang sudah malam.
***
Gimana ni buat keaan pertama Ayra semoga kalian suka ya yang baru baca ayo dong votenya biar aku semangat lanjutnya🙃
Maaf jika ada kesalahan, apa daya hanya penulis amatir.Jangan lupa tombol like dan komennya ya💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Argha?
Teen Fiction"Dia pacar gua" "?!" Hell?! Ayra terus menatap Argha yang kini hanya terus tersenyum sarkas. Sumpah, Ayra masih belum mengerti maksud dari Argha meminta tolong padanya dan sekarang Ayra di buat tercengang dengan apa yang di katakan barusan. "LO GILA...