1 🌸 Pertemuan

241 10 0
                                    

Happy Reading

1

***

Ayra melangkahkan kakinya menuruni anak tangga lalu menuju ke ruang makan dengan tergesa-gesa. Ia sudah siap kembali bersekolah di Jakarta, tepatnya di sekolah lama nya yaitu SMA BANGSA. Seragam putih abu-abu sudah melekat di tubuhnya, rambutnya sudah disisir rapi dibiarkan tergerai, dengan menggemblok tas ransel berwarna biru dongker.

Di ruang makan Ayra disuguhkan dengan pemandangan dimana abangnya sedang sarapan sedangkan ibunya sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi bunda, pagi bang Rey" Ayra menarik kursi makan yang berada di sebelah Rey.

"Pagi sayang, gimana kamu gapapa kalo hari ini langsung masuk sekolah, soalnya bunda sudah terlanjur daftarin kamu lagi di SMA BANGSA" kata Wulan ibunya Ayra.

Ayra duduk di kursi makan "Iya gapapa kok bunda, lagi pula kalo Ayra di rumah bosen juga"

Wulan menaruh dua helai roti yang telah ditaburi parutan keju di piring Ayra.

"Bang Rey anterin Ayra kan?" Ayra melahap satu helai roti.

"Engga bisa Ra, abang harus datang pagi ke kampus, tapi tenang kamu ada yang nganter kok" Rey juga tidak kalah, dia melahap sehelai roti yang telah diolesi coklat.

Ayra mengerutkan keningnya dan otaknya nya mulai berpikir "siapa?"

Tiba-tiba datang cowok yang lumayan terlihat gagah dengan pakaian khas nya putih abu-abu. Senyumnya mengembang menghiasi wajahnya yang tampan.

"Pagi tante Wulan" kata cowok itu, yang membuat semua menatapnya terutama Ayra menatapnya dengan tatapan tajam.

"Galang?! Lo ngapain ke rumah gua pagi-pagi begini?" Ayra semakin bingung dahinya tambah mengernyit keheranan.

"Bang Rey yang bilang ke dia untuk datang kesini buat berangkat bareng kamu" kata Rey yang masih terfokus dengan sarapannya.

"Ayo Ra langsung berangkat aja" kata Galang menghampiri Ayra.

Ayra menatap mata Rey dengan penuh pertanyaan. Tapi Rey tak menghiraukannya. Akhirnya Ayra pasrah untuk ikut berangkat ke sekolah bersama Galang.

"Bunda Ayra berangkat, Assalamualaikum" ucap Ayra menghampiri Wulan dan salim sebelum berangkat. Disusul juga Galang yang salim dengan Wulan.

"Tante Galang pamit ya" kata Galang.

"Hati-hati dijalan ya" ucap Wulan.

"Siap tante" dengan gaya tentara Galang hormat di depan Wulan.

Galang dan Ayra keluar rumah dan menghampiri motor ninja milik galang berwarna hitam.

"Nih pake helmnya" Galang memberikan helm pada Ayra.

"Oh ya lo baru ketemu lagi sama sahabat kecil lo, apa lo ngga mau peluk gua dulu gitu, gua ikhlas kok dipeluk lo" ucap Galang sambil merenggangkan kedua tangannya bersiap menerima pelukan dari Ayra.

Melihat tingkah sahabatnya, Ayra bukannya memeluk Galang tapi tidak menghiraukannya Ayra langsung menaiki motor.

"Ayo cepetan ngga ada adegan peluk-pelukan udah kayak sinetron aja, cepetan" ketus Ayra.

Galang tersenyum manis walau Ayra tidak mau memeluknya.

Tak lama Galang menaiki motornya dan melesat pergi meninggalkan rumah Ayra dan bergegas ke sekolah.

Why Argha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang