Akhir

2.5K 207 50
                                    

Kehebohan terjadi di pinggir kota Tokyo semenjak dua hari lalu. Hal ini dipicu dengan hilangnya seorang gadis yang dikenal tinggal sendiri, tetapi selalu ada beberapa orang sahabatnya yang menemani. Beberapa spekulasi masuk akal mengenai hilangnya gadis itu karena patah hati, lelaki yang dicintainya menikah dengan orang terdekatnya, yang juga merupakan sahabatnya. Ada pula yang mengatakan ini murni penculikan, sebab beberapa waktu sebelumnya hal serupa terjadi serta menimpa seorang gadis belia.

Namun apa pun yang berhubungan dengan penculikan, siapa pun tidak akan suka mendengarnya, apalagi sampai menimpa orang terdekat. Hal ini pun dirasakan bagai hantaman keras bagi Tenten dan Shikamaru yang tidak tahu di mana Hinata berada selama dua hari terakhir. Mereka sudah memanggil pihak kepolisian untuk membantu mencari keberadaan Hinata yang hilang bagai disembunyikan Dewa Malam. Mereka berharap Hinata baik-baik saja, sekalipun macam-macam pikiran kejam hadir di kepala mereka.

Dan orang yang paling terlihat terpukul di sini adalah Tenten, karena dialah yang secara tidak langsung bertanggung jawab mengenai Hinata. Tenten yang selalu ada bersamanya hampir tiap waktu, orang yang memberinya perhatian selagi Hinata butuh seseorang untuk mendengar keluh-kesahnya, sosok kakak yang tidak miliki Hinata, juga keluarga yang jauh darinya. Tenten menganggap Hinata seperti adiknya yang ingin selalu ia jaga dan sayangi. Namun ada waktu ketika Hinata lepas dari pengawasannya, yaitu dua hari yang lalu di saat orang-orang sedang bersukacita dengan pernikahan Sasuke dan Sakura.

Hari itu adalah hari terakhir Tenten maupun yang lainnya melihat Hinata. Tenten ingat betul, sebelum Sakura melangkah menuju altar, Hinata masih ada berdiri di dekat pohon sakura yang dihiasi pita-pita. Dari rautnya, Tenten menyadari bahwa Hinata tengah berjuang dengan dirinya sendiri untuk berdamai demi melepaskan Sasuke kepada Sakura. Tenten masih mengawasinya sampai Sakura tiba di altar dan mengucapkan janji suci kedua mempelai di hadapan semua orang. Setelah itu perhatian Tenten benar-benar hanya terarah pada Sasuke dan Sakura karena tidak ada orang yang mau ketinggalan momen istimewa mereka yang penuh kebahagiaan di pertengahan musim semi. Tenten sempat menengok ke arah Hinata setelah kedua mempelai meresmikan hubungan suami istri dengan ciuman, dan Hinata tidak ada di tempatnya berdiri. Saat itu, Tenten beranggapan, Hinata tengah pergi tidak jauh dari situ, mungkin ke toilet, dan itu hal biasa, pun Tenten berniat akan segera mencari lalu menenangkan Hinata jika sahabatnya itu perlu sebuah pelukan dukungan. Sayang sekali, itu adalah kali terakhir Tenten melihat Hinata.

Betapa paniknya Tenten saat ia mencari Hinata, ia tidak berada di tempat yang sudah berusaha Tenten cari. Pikirnya, Tenten terlalu paranoid. Namun karena sudah terlalu lelah dan merasa tidak juga membuahkan hasil, ia meminta Shikamaru dan bertanya pada beberapa orang tamu yang barangkali melihat Hinata. Lagi-lagi usahanya itu belum berhasil sampai Shikamaru pun gemas untuk meminta bantuan kepolisian, selain untuk mencegah terjadinya hal buruk, polisi memiliki taktik lebih jitu untuk mencari orang hilang. Bukan berarti Shikamaru tidak berusaha mencari memakai otak geniusnya, sialnya, Hinata tidak membawa ponsel sehingga Shikamaru sangat kesulitan mencarinya.

"Kenapa selalu saja ada alasan bagi kita untuk bertindak salah terhadap Hinata?" ujar Tenten dengan nada serak, tidak menutup-nutupi raut kesedihan serta kekecewaan yang dituju untuk dirinya sendiri.

"Aku juga tidak tahu. Saat ini aku pun meragukan otakku," balas Shikamaru dingin. Kabar dari polisi belum membuahkan hasil, kekuatan Shikamaru dan Tenten sudah di ambang lelah karena fisik dan mental terus bekerja keras di kala mencari Hinata dengan keadaan panik dan cemas. Di hari Tenten mengatakan Hinata hilang, Shikamaru tidak lagi memikirkan tentang pernikahan Sasuke dan Sakura. Shikamaru bahkan tidak berpikir dua kali apakah ucapan Tenten hanya gurauan konyol belaka atau memang benar, di kepalanya langsung tertuju pada Hinata. Shikamaru meninggalkan begitu saja acara resepsi yang seharusnya berjalan penuh sukacita dan sorak gembira, tetapi Shikamaru tidak bisa tinggal diam jika Hinata yang sedang terpukul dikabarkan hilang oleh Tenten.

Sky In The PondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang