💮 04 💮

570 70 131
                                    

warn this chap super boring😁😁😁

mungkin baca ff saya harus banyak sabar:)))





---

--

-





Happy reading~~








Bukan Chungha namanya kalau dirinya menyerah sekarang. Dia rela terus menerus menahan sakit selama ini. Kejadian baru saja tidak akan membuat Chungha melepaskan Woohyun.

Perempuan itu menghapus kasar air matanya, menghela nafas dalam sebelum menghampiri mereka berdua.

"Ekhem, lagi belanja ya?" bukannya melepaskan pegangan, Woohyun terlihat malas. Sunggyu sendiri mengangguk sebagai jawaban.

"Wahh...pasti enak hidangan Woohyun oppa" dengan senyum manisnya. Sunggyu menoleh ke belakang, mendapati Woohyun yang sedang menatapnya. Chungha cemberut, tangannya menarik lengan kanan Woohyun. Sunggyu kembali melihat ke depan mendorong troli berisikan penuh bahan-bahan dan cemilan.

Woohyun menarik tangan kiri Chungha dan disimpan di pegangan troli sebelah tangan Sunggyu. Chungha menatap Woohyun bingung.

"Bantu dorong" Chunga ingin teriak saja kalau tidak ingat ini tempat umum. Selang beberapa detik Chungha tersenyum licik.

Tubuhnya berpindah dari kanan Sunggyu ke kiri Woohyun. Bergelayut di lengan kiri milik kekasihnya.

"Aku bantu dorong dari sini ya~" sambil menunjuk tangannya di lengan Woohyun. Sunggyu kesal melihat lovey dovey mereka--dalam pandangannya. Woohyun menyingkirkan tangan Sunggyu menyuruh untuk berjalan saja disampingnya.

Chungha sudah tertawa girang, tubuhnya semakin menempel pada lengan Woohyun. Woohyun melirik tajam dan bicara dingin.

"Kamu juga!"




///-///




Chungka berlari menuju parkiran tanpa membantu membawakan barang belanjaan. Ya tapi tidak salah juga karena dirinya tidak berbelanja. Dengan sigap Chungha sudah berada di pintu mobil depan memamerkan giginya rapi.

"Bukain~~" kini Sunggyu balik melongo. Tolong berpikir dulu cantik, itu kedua tangan Woohyun memegang kantung belanjaan. Sunggyu hanya satu dan isinya yang ringan.

Bukan Brother Complex 💟 WooGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang