💮 09 💮

438 67 72
                                    

---
--
-












Happy reading~~








"Apa kamu tau gyu bukan kakak kandungmu?" langkah keduanya terhenti mendengar pertanyaan sekaligus pernyataan itu dari Chungha.

Woohyun melepas genggamannya lalu berbalik berjalan ke arah Chungha. Sorot matanya tak dapat di artikan, ada ketakutan tersendiri saat Chungha melihatnya. Nancy? Dia sudah melebur jadi buih, dia mau kabur aja. Perempuan itu langsung memeluk erat Sunggyu.

"Jaga bicaramu Chungha, jangan pernah mengusikku dan Sunggyu lagi. Aku peringatkan yang terakhir kali sebelum kamu menyesal" ucapnya tajam dan penuh penekanan.

Sebelum Woohyun benar-benar pergi meninggalkan tempat tersebut, dia berbicara tanpa menoleh.

"Aku putuskan kontrak pada keluargamu" seringai kecil tercetak di bibir tebal wajah tampan itu. Menarik Sunggyu sampai pelukan Nancy terlepas.

Nancy berbalik menatap nyalang pada Chungha sebelum pergi keluar.

Mata pria cantik itu berkaca-kaca, hatinya sangat sakit mendengar yang dikatakan Chungha tadi. Apa benar dia bukan anak kandung papa Nam? Kalau benar, lalu ia anak siapa?

Woohyun membawa Sunggyu istirahat ke rumah mereka. Di sepanjang perjalanan, kakaknya yang selalu ceria atau menganggu Woohyun hanya diam melihat jalanan dari kaca mobilnya disamping. Woohyun sakit sekali melihat kakaknya murung.

Memang benar Woohyun tidak percaya cinta. Kalau benar cinta ada, kenapa mama mereka pergi meninggalkan keluarganya? Perasaan pada Sunggyu Woohyun juga tidak tahu dan mengerti. Tidak mungkin cinta.

Woohyun hanya tidak ingin Sunggyunya kakak satu-satunya tidak terluka, tidak bersedih, tidak menangis, selalu ingin membahagiakannya, ingin melindunginya, ingin bersamanya, ingin menjadi sandarannya. Pokoknya apa-apa harus bersama Woohyun. Apa itu cinta? Hm?

Sunggyu berdiri dibalkon kamarnya, kedua tangannya dilipat di dada yang menghadap pada taman samping. Menenangkan dan sejuk dipandang.

"Tidak mau istirahat dikamar?" tanya Woohyun pelan. Ia memeluk badan ramping kakaknya dari belakang. Menaruh dagunya dipundak sempit sang kakak, kedua tangannya mengelus tangan Sunggyu.

"Apa benar yang dikatakan Chungha aku bukan bagian dari kalian?" ujarnya dingin. Woohyun mengeratkan pelukannya pada sang kakak.

"Jangan percaya ucapan ular berbisa itu, hm?" Sunggyu mendesah kecewa, bukan itu jawaban yang ingin dia dengar.

"Aku tanya apa benar?" Sunggyu melontarkan pertanyaan tersebut lebih dingin. Woohyun semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku tidak tahu. Dan aku tidak peduli!" menelupkan ke leher pada yang lebih tua.

Sunggyu melepaskan paksa pelukan Woohyun padanya. Menepis jemari adiknya saat akan menghapus air mata yang sedang mengalir.

"Aku ingin sendiri. Jadi ku mohon jangan dulu ganggu aku" apa? Apa yang dikatakan oleh kakaknya. Kenapa hatinya berdenyut sakit, apa dia melakukan kesalahan fatal?

Bukan Brother Complex 💟 WooGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang