Bukan Brother Complex 💟 WooGyu [END]

💮 06 💮

warn! chap ini ada drama gak jelas =v=
Kerajinan ya upnya?:') mau usahain biar gak kerjinan,  maapkeun pemirsaㅠㅠ

---
--
-

Happy reading~~

Bebas dari hari efektif belajar atau bekerja sungguh nikmat luar biasa. Tidur seharian, tiap waktu makan atau pergi keluar. Pokoknya menikmati hari libur dengan kesukaan masing-masing. Salah satunya Woohyun.

Woohyun sedang duduk santai di ruang keluarga menonton televisi. Kebetulan hari ini adalah hari libur, jadi bebas mau melakukan apa juga. Sunggyu tiba-tiba datang dan duduk di paha Woohyun.

"Ck. Turun" pandangan Woohyun melihat film action terhalang. Kakaknya malah asik menyender di dada bidang sang adik.

"Tidak mau!" Woohyun mengalah daripada kakaknya merengek seperti bayi.

"Hyunnie, kemarin aku bilang pada Nancy bahwa boneka itu dibantu sama Hyunnie. Nancy malah mara. Huh? gak di hargain ternyata!" ucap Sunggyu mengkrucutkan bibirnya, kedua tangannya di lipat. Woohyun memeluk kakaknya tersebut, mencium sekilas rambut beraromakan stroberi.

"Harusnya jangan bilang di bantu, biar tidak marah" jelas Woohyun kalem yang kini fokusnya pada si kakak.

"Tapi jujur lebih baik" Woohyun menyunggingkan senyumnya.

Diluar rumah mewah keluarga Nam, perempuan cantik mendatangi paksa setelah turun dari mobil mewahnya.

Penjaga gerbang mencoba menahan agar perempuan itu tidak masuk. Namun perempuan tersebut tetap memaksa masuk menerobos penjaga.

"Tidak nona, anda tidak boleh masuk!" ucap tegas si penjaga. Perempuan itu tidak mau kalah dan menendang area pribadinya.

"Aku mau bertemu sama Woohyun!"

Di dalam rumah, Sunggyu terusik mendengar suara seperti keributan dari luar. Dengan segera ia bangun ke arah suara tersebut.

"Woohyun dengar suara ribut gak?" Woohyun yang tidak peduli, mengendikkan bahunya kembali menonton Divergent.

Sunggyu membuka pintu utama itu, betapa terkejutnya saat melihat Chungha datang ke rumah mereka emosi. Sunggyu menghampirinya.

"Mana Woohyun? Aku mau ketemu sama dia!" bentaknya. Sunggyu cukup panik melihat Chungha marah-marah dan berusaha menenangkannya.