Rehan tertawa kecil sembari melempar seragamnya ke arah Reno.
Sontak, salah satu teman dekat Rehan itu membuang seragam Rehan sembarang.
Tidak lupa juga dengan sumpah sserapah yang Reno sebutkan karena dengan tepat sebagian seragam Rehan memasuki mulutnya yang sedang menganga karena tertawa keras.
"Sialan, baju gue jangan dibuang juga. Mahal nih." Rehan melangkah, meraih seragamnya yang tergeletak tidak cantik di lantai.
Reno hanya mendecih. Tanpa menanggapi Rehan yang jika ditanggapi akan semakin menyebalkan, Reno meneguk air mineral yang tersisa setengah di botol.
"Oh iya," Reno melempar botol plastik itu ke dalam tong sampah yang terletak di sudut kelas, "komiknya mana? Adek gue udah bawel banget, anjir."
Mendengar itu, Rehan lantas berdiri. Melempar pelan seragamnya ke atas meja yang sebelumnya Rehan gunakan untuk mengelap wajahnya yang basah karena keringat.
"Mau kemana, lo?"
Sembari terus melangkah keluar kelas, Rehan menjawab singkat, "Ada di loker komiknya."
Sepanjang koridor, Rehan mengedarkan pandangan. Menelusur setiap sudut sekolah yang sudah sepi, karena memang waktu sudah menunjukan pukul setengah lima sore.
Biasanya, Rehan masih menenggelamkan diri pada buku-buku di perpustakaan sekolah sampai pukul lima.
Tapi, rasanya kali ini Rehan benar-benar butuh refreshing. Itu sebabnya, sepulang sekolah tadi, Rehan mengajak biang futsal itu--Reno--bermain bola.
Rehan lantas mengerutkan kening ketika menangkap ada selembar kertas lagi yang menganggur di dalam lokernya yang berantakan itu.
Masih sama dengan tadi pagi. Ditulis dengan tinta biru. Membuat Rehan yakin, jika pengirimnya pastilah sama.
Tadi pagi, liat muka lo kusut banget. Abis begadang, ya? Kalo boleh kasih saran, sih, jangan terlalu sering begadang. Nggak baik.
-Anonymous
Kali ini, seulas senyum tipis terlukis, "Nih orang ceritanya mau jadi emak gue kali, ya?" Rehan terkekeh sendiri mendengar kalimat yang baru saja ia ucapkan.
Rehan geleng-geleng kepala. Kembali meletakan kertas tersebut ke dalam lokernya.
Rehan jadi penasaran, siapa orang aneh yang mengiriminya nasihat lewat selembar kertas ini.
[ ]
Aku sebenernya pengen ngegambarin kalo tokoh Rehan ini bukan tipe yang dingin dan irit ngomong gitu.
Dia hanya cuek. Tapi juga bisa jadi nyebelin kalo udah sama orang yang deket sama dia.
Hmm, dah deh, gitu aja.
Semoga suka ya sama ss dadakan ini, heheh:)
Love, Vanillopa

KAMU SEDANG MEMBACA
anonymous notes
Short Story"Rehan, banyak-bayakin senyum, deh. Biar nggak sangar-sangar amat mukanya." -Anonymous Copyright @2018 by Vanillopa