20 | present

15.9K 4K 1.1K
                                    

hina bingung kenapa renjun tiba-tiba ngajak dia pulang dan mereka berakhir di dalam mobil renjun dengan keheningan. serius, hina paling nggak bisa diem. maka dari itu, dia pengen ngoceh tapi liat tampang renjun yang fokus nyetir bikin nyali cewek jepang itu ciut seketika.

"kenapa ngeliatin mulu?" renjun noleh. "gue emang ganteng, na. baru sadar lo?"

"cUIHHHH." seru hina.

"gausah lebay." celoteh renjun sambil membuang muka.

hina cuma menggumam gak jelas. anehnya renjun ketawa. padahal nggak ada yang lucu?

"masa ya, na," ujar renjun. "tadi sanha nyodorin roomchat-nya sama saeron."

hina menyunggingkan senyum tipis di bibirnya. "terus lo cemburu?"

renjun mengangkat bahu. "harusnya sih iya. soalnya gue kira gue suka sama saeron, tapi pas tahu itu, gue malah biasa aja."

"hadeh labil banget sih lo!" pekik hina. "kalo suka tuh digas makanya, biar gak keduluan!" seru cewek itu berapi-api.

"hm." renjun menggumam. "iya deh nanti, kali ini mau gue gas."

"dih sok-sokan lo jun, baru aja keduluan udah mau nyoba yang lain."

"banyak omong lo ah males gue ceritanya!" protes renjun sambil pura-pura nutup telinganya.

"yeuu siapa suruh cerita ke gue, dasar." omel hina seraya memutar bola mata, sebal karena balasan renjun.

"eh na," panggil renjun.

"apa lagi?" jawab gadis itu sinis.

"me*kdi dulu yuk, laper." ajak renjun.

hina mengerucutkan bibirnya, mata gadis itu menatap ke langit-langit, tampak sedang berpikir.

"gue juga laper sih jun, tapi kita belom mandi woi????"

oh iya, renjun baru inget kalo dia juga belum mandi karena mereka gak bawa baju ganti pas nginep di rumah jeno. yah, namanya juga ketidak-sengajaan.

"ya emang, baunya semerbak banget." canda renjun.

"bodo amat."

"jadi gimana nih? mau nggak?"

hina lagi-lagi berpikir. "makan lontong sayur aja yuk? di pinggir jalan, enak loh."


:::



dari dulu, renjun udah sadar kalau hina itu beda dari cewek lain. bedanya jauh banget, kalau diibaratin kayak matahari ke pluto. hina nggak pernah jaim dan cewek itu sama sekali nggak punya malu. intinya, dia ngelakuin apa yang dia suka.

walau kadang renjun jadi sebel sendiri, apalagi pas tragedi kipas hello kitty. satu lagi, mulut hina itu gak bisa berhenti ngoceh. kayaknya 25/8 kerjaan hina cuma ngomong sampe berbusa—dan sebagian besar adalah gosip.

"gue baru tau kang daniel kalo libur beralih profesi dari tukang siomay jadi tukang lontong sayur." kata renjun.

hina yang lagi nyendok kuah lontongnya pun mendongak. "kudet banget sih. fyi nih, tiap minggu doi manggung di outbox."

"wagelaseh, apa aja dikerjain itu mah." ceplos renjun. "tukang siomay kantin sekolah ternyata femes juga."

hina terkekeh. "lo kalah femes ya, jun."

"gini-gini gue time traveller ya." balas renjun sengit.

"yaelah sombong bener kek jaemin."

"misi," suara seorang pria paruh baya mengentikkan obrolan mereka sejenak.

perché : [3] time traveller✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang