+ extra : what does she think about him?

14.7K 3.6K 494
                                    


hina selalu mikir kalau renjun adalah tipe-tipe anak hedon yang sombong abis. tapi pas pertama kali kenal renjun di kelas 10, pandangan hina langsung berubah.

gimana nggak? renjun yang dikira kuat berotot macem atlet tinju ternyata tukang tidur. nemplok sana-sini, terutama ke jaemin dan jeno.

hina juga kesel banget kalau renjun mulai ngajak ribut apalagi kalau ngomongnya pake bahasa mandarin. uh, pengen hina tulisin hiragana sekaligus kanji di dahinya biar mampus.

tapi kata orang, cinta dan benci itu cuma dibatasin garis tipis 'kan? kayaknya perasaan hina udah berubah semenjak tahu rahasia renjun.

awalnya, hina mikir kalau renjun ngajakin dia untuk jadi partner-nya karena frustasi ditinggal saeron. tapi renjun kekeuh banget, bahkan doi sampe mohon-mohon ke hina.

"naa, ayok dong! temenin gue." pintanya dengan muka memelas.

hina nggak tahan sebenenya, ya siapa sih yang nggak luluh kalau digituin? mana renjun udah 7 hari 7 malem datengin hina sambil mohon-mohon gini.

jangan tanya hina kenapa renjun bisa kayak gitu. hina juga heran.

"nggak bisa jun. gue mau fokus ujian dulu. lagian beberapa bulan lagi gue mau pindah rumah, rumah yang ini kan mau dibeli sama keluarganya ningning." jelas hina, entah sudah berapa kali hina ngomong gitu.

renjun manyun. cowok itu lalu natap hina dengan ekspresi yang gemesin itu.

"ya udah kalau itu mau lo, na." ucapnya dengan nada sedikit kecewa.

duh, hina nggak enak. gimana ini?

"eh jun, gapapa 'kan?"

renjun menggeleng. "gue maunya lo jadi partner gue."

hina berdecak sebal. "ck, lo kenapa sih jun? kok tiba-tiba jadi baik sama gue? frustasi ditinggal saeron, hah?" tanyanya blak-blakan.

kata-kata hina itu sukses bikin renjun nggak bisa ngomong apapun lagi. bukan berarti yang dibilang hina itu bener, nggak, renjun nggak segitunya kok. melainkan renjun bingung mau jawab apa.

"lo kenapa negative thinking mulu sih, na?" seru renjun.

biasanya kalau kayak gini udah tanda-tanda siaga 1 mau tubir atau adu bacot. tapi kali ini hina males, dia nggak mood buat nanggepin renjun.

ngeliat raut wajah hina yang berubah, renjun langsung narik pergelangan tangan cewek itu untuk bangkit.

"ayok keluar, biar otak lo dikasih udara sedikit."

hina cuma bisa mendengus sebal.

:::

hina kira renjun bakal ngajakin dia ke tempat makan atau taman atau apa kek yang bagus gitu. lah ini malah ngajak ke gunung.

"gak usah protes dulu." ujar renjun begitu melirik wajah hina yang kebingungan.

"dih siapa yang mau protes." cetus hina. "aneh aja kok malah ke gunung teletubies."

"soalnya ini tempat gue nyadar pertama kali." ucap renjun tanpa melirik hina, cowok itu malah melihat pemadangan sekeliling.

"nyadar apaan?" tanya hina.

hina peka kok hina peka. masa tukang gosip number uno di sekolahan nggak peka sih? tapi, ya, apa salahnya pura-pura bego sesekali?

"jadi partner gue, ya???"

lagi-lagi renjun nunjukkin tampang memelasnya.

"jun, lo kalo frustasi ditinggal saeron gak usah gini-gini amat napa sih?" hina masih ngelak. harga diri, tjoy.

renjun menghela nafas. "gue serius. bukan karena saeron atau apa, na. gue serius."

"abis lo tiba-tiba aneh, jadi baik ke gue padahal dulu nyebelin banget. lo jadi manis, padahal biasanya nyi—" ucapan hina terpotong.

"gue sebenernya gengsi mau bilang ini. tapi kalau gue gak bilang, lo nethink mulu. hina, gue suka sama lo. bukan karena apa-apa. gue jujur. gue baru sadar pas liat lo deket sama daehwi dan hwall, na."

"terima tawaran si boss ya, na? gue cuma pengen lo nemenin gue kok. please."

hina mengernyit heran, bingung mau ngasih respon apa.

"harus gue jedor dulu biar ngerti, hah?" tanya renjun, mengangkat satu alisnya.

jujur, hina nggak pernah nyangka kalau renjun seberani ini.

renjun tiba-tiba nyentil dahi hina, cowok itu tertawa puas.

"serius amat mukanya, mbak."

"hah?"

"hehehehe." renjun cengengesan. "yaudah yuk balik. lo udah resmi jadi partner gue."

"KAPAN GUE BILANG SETUJU?!" protes hina.

lagi-lagi renjun ngegandeng hina. tapi kemudian cowok itu melepaskannya dan menjulurkan lidahnya pada hina.

"diem berarti setuju. wleee."

"kurang ajar!! huang renjun sini lo!!" teriak hina lalu mengejar renjun yang berlari menghindarinya.

:::




maafkaaan akuuuuuu karenaaa tidaaak greget. sekali lagi i luv youuu so muchhhh!! dan tolonggg jangan hate hina okeoke?????

perché : [3] time traveller✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang