4 | present

20.7K 4.4K 1.9K
                                    

"nggak pulang?" tanya renjun ke saeron pas les udah selesai.

cowok itu abis tos-tosan dulu sama haechan dan jaemin sebelum berpisah di depan gedung. eh, ternyata di tempat parkir ada neng geulis berdiri sendirian.

saeron yang lagi mainin hapenya pun mendongak. "anu, gue dijemput abang."

renjun bergumam. padahal, tadinya renjun mau ngajak bareng. 'kan lumayan, bisa modus. tapi dengan ngobrol kayak gini, renjun bisa tahu kalau ternyata saeron ini punya abang.

semoga abangnya nggak galak deh. batin renjun.

"lo punya abang?" tanya renjun untuk mastiin.

"kakak sepupu sih sebenernya, tapi gue tinggal sama dia." jawab saeron.

baru aja renjun mau bales "oh", sebuah motor vespa berwarna kecokelatan berhenti di depan dia dan saeron.

"nga, ayo balik!"

renjun nyipitin mata—padahal mata dia juga udah sipit. cowok itu ngerjapin matanya berkali-kali, mastiin yang di depannya ini orang itu atau bukan.

"eh iya, bang, bentar." ujar saeron. "duluan ya, njun."

renjun yang masih bingung cuma ngangguk aja kayak orang plongo. masih nggak percaya sama apa yang didengar plus dilihatnya.

tapi, begitu renjun mau dadah ke saeron, motor itu udah melesat duluan.

"WOI GILA SIH TADI ITU AHN HYUNGSEOB 'KAN? JANGAN BILANG KALAU SAERON ITU—"

"heh tirai bambu, gak usah teriak-teriak. berisiikkkk!" hina–yang baru aja lewat sambil bawa sepeda ungu kesayangannya—berseru. dan yang harus diketahui, seruannya lebih kenceng daripada teriakan renjun tadi.

renjun mendesis. dia lagi males ribut sama hina, jadi yang renjun lakuin langsung melengos pergi lalu masuk ke mobilnya.

di dalam mobil, renjun masih kepikiran tentang saeron yang dibonceng ucup. ingatannya kembali ke siang hari, pas dia pergi ke tahun 2002 untuk nyegah hyungseob kejepit pintu.

disitu dia ketemu sama anak kecil namanya bunga 'kan?

dan tadi, hyungseob manggil saeron dengan sebutan 'nga'.

"KALO GITU BERARTI GUE PERNAH GENDONG SAERON DONG! WAGELASEH."

:::

renjun yang memarkirkan mobilnya di garasi rumah mendadak bingung ketika melihat ada mobil asing terparkir disana. perasaan mami papi nggak beli mobil baru. apa jangan-jangan itu mobil baru buat renjun, tapi kok kotor banget kayak nggak dicuci setahun?

cowok itu nggak mau ambil pusing, mungkin aja itu mobil kantor papanya yang dititipin di sini. dia turun dari mobil yang masih mejeng di depan rumah, nggak ada niatan mau masukin sama sekali, lalu ngelempar kunci mobilnya ke kang chittapon—satpam rumahnya.

maklum gais, holang rich.

"den, masuknya pelan-pelan, ada temen mami." kata kang chitta begitu renjun mau ngedobrak pintu dengan asal.

iya, udah kebiasaan renjun tuh.

tapi ya gajadi, soalnya kan renjun harus jaga imej.

dia ngetuk pintu pelan, lalu memutar kenopnya. dari luar aja, udah kedengeran suara mami yang cemprengnya kebangetan. doi lagi ketawa-ketiwi, palingan juga lagi kumpul-kumpul sama temen sosialitanya.

"renjun pulang," ucap renjun begitu pintu terbuka.

dari tempatnya, renjun bisa ngeliat mami lagi ngobrol bareng salah satu temennya yang sebelumnya nggak pernah renjun liat. yang lebih ngagetinnya lagi, ada seorang gadis cantik duduk di sofa keluarga huang.

perché : [3] time traveller✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang