Tanpa sadar Mingyu meremas amplop tersebut dan melemparnya kesembarang arah.
***
Seungkwan yang sedang berjalan menuju kantin tidak sengaja melihat Hansol yang sedang duduk sendirian di meja kantin, pandangan mata Hansol kosong, wajahnya terlihat lesu, rambutnya terlihat berantakan, bajunya bahkan kusut seperti wajahnya saat ini. Jujur saja Seungkwan merasa sedikit khawatir melihat keadaan Hansol saat ini Seungkwan menuju kantin dan membeli 2 kaleng kopi dingin kemudian menghampiri meja Hansol.“kamu kenapa?” Seungkwan duduk dihadapan Hansol dan menyodorkan 1 kaleng kopi ke arah Hansol. Hansol tidak menyangka kalau Seungkwan akan menghampirinya saat dia sedang terlihat sangat berantakan.
Hansol melihat seungkwan dan sekaleng kopi dingin dihadapannya bergantian “terimakasih” ucap Hansol sambil memberikan senyumnya yang terlihat agak dipaksakan.
“aku hanya sedang banyak pikiran saat ini” jawab Hansol sambil membuka kaleng kopi yang diberikan Seungkwan kemudian meneguknya habis.
Hansol menatap seungkwan “bagaimana keadaanmu…” Hansol sedikit memberi jeda pada pertanyaannya, terlihat menimbang-nimbang apakah sebaiknya dia membahas hal ini atau tidak
“aku baik-baik saja” jawab Seungkwan
“bukan, maksudku keadaanmu setelah kejadian tempo hari” Hansol menyelesaikan kalimatnya yang sempat terputus karena keraguannya. Hansol memajukan tubuhnya agar bisa lebih fokus pada Seungkwan
Melihat tingkah Hansol yang seperti itu sebenarnya membuat Seungkwan sedikit grogi, apalagi yang ditanyakan Hansol adalah masalah yang saat ini paling ingin dia lupakan.
“oh eh itu aku, em aku sudah melupakannya kok” Seungkwan berusaha tersenyum diakhir kalimatnya “kau juga seharusnya melupakan hal itu hans”
Seungkwan mengambil kaleng kopi yang menjadi jatahnya dan berusaha membukanya. –susah- apalagi Seungkwan sekarang sedang berbohong karena dia sama sekali belum melupakan kejadian tempo hari barang sedetikpun. Dia hanya berusaha membuat Hansol tidak mencemaskannya dan menambah bebannya.Hansol sedikit tertawa melihat Seungkwan yang sedang kesusahan membuka kaleng kopi tersebut langsung menyerobot dari tangan Seungkwan dan membukanya
“aku tidak bisa melupakannya” Hansol kembali menyodorkan minuman Seungkwan dan memberikannya pada Seungkwan.
“terimakasih” Seungkwan menerimanya dan meminum seteguk
“tapi kenapa? Ada apa sebenarnya antara dirimu dan sunbae” akhirnya Seungkwan berani menanyakan hal ini pada Hansol
Hansol kembali menyenderkan punggungnya pada kursi yang didudukinya saat ini, pandangannya menerawang kemudian maniknya bertemu dengan manik mata Seungkwan yang saat ini masih bersabar menunggu cerita dari Hansol “aku bingung harus cerita dari mana”
“kalau kau memang belum siap bercerita, kau tidak perlu melakukannya Hans” Seungkwan berusaha mengerti posisi Hansol saat ini, Seungkwan tidak ingin memaksakan keinginannya untuk mengetahui seluruh cerita Hansol, Seungkwan tidak seegois itu untuk memaksakan kehendaknya tetapi pada akhirnya akan menyakiti Hansol.
Tiba-tiba saja Hansol merasakan nyeri pada sudut bibirnya, Hansol mengusap sudut bibirnya menggunakan telunjuk dan melihat ada darah disana, pandangan Hansol berpindah pada seseorang yang bertanggung jawab membuat sudut bibirnya terluka
Sontak saja Seungkwan menjerit dan memundurkan kursinya menjauh karena aksi Mingyu yang terbilang tiba-tiba. Beberapa pasang mata di kantin juga langsung mengganti fokus mereka kearah Mingyu
“yak sunbae apa yang kau lakukan” Seungkwan berteriak sambil menarik Mingyu yang tampak ingin melayangkan satu pukulan lagi pada Hansol. “aku pikir masalah tempo hari sudah selesai” Seungkwan menatap Mingyu intens sambil sesekali melirik kearah Hansol yang saat ini masih meringis kesakitan akibat pukulan Mingyu
![](https://img.wattpad.com/cover/139351510-288-k122608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore U [VERKWAN]
Fanfiction(SLOW UPDATE) Dingin, dia terlalu dingin. Tapi seungkwan mencintainya. Sangat mencintainya. Gender Switch