BTS IMAGINES (Maknae Line)

Amnesia

'Kau... Siapa?'

"J-Jangan bercanda... Ini bukan waktunya untuk bercanda, Jungkook..."

Disinilah aku...

Dihadapan lelaki yang baru saja tersadar dari komanya ini.

Bukan hanya itu.. Dia juga berstatus sebagai tunanganku.

Ia mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju kantornya pada saat itu.

Jungkook hanya menatapku bingung seolah - olah tidak mengerti akan apa yang aku katakan.

"Eomma... Nuguya?"

Jungkook bertanya kepada ibunya sambil menunjuk kearahku.

"Jungkook.... Dia tunanganmu, sayang. Ada apa denganmu?"

Jungkook mengerutkan dahinya. Ia semakin tidak mengerti keadaannya saat ini.

"Tunanganku?"

Cklek.

Seorang dokter membuka pintu ruang rawat Jungkook dan masuk kedalam.

"Saya ingin memberitahukan kondisi Jungkook saat ini."

Semua yang ada diruangan pada saat itu terdiam dan mempersilahkan dokter tersebut untuk melanjutkan.

"Kondisi Jungkook saat ini sudah membaik. Tetapi, dia mendapatkan benturan yang cukup keras pada kecelakaan itu hingga sebagian ingatannya menghilang."

Aku pun terdiam.

Mataku langsung beralih kearah Jungkook sekarang. Dia balik menatapku dengan tatapan bingung.

"Apa... Dia tidak bisa mengingat kembali?"

Dengan ragu, aku memberanikan diriku untuk bersuara.

"Tenang saja... Perlahan, ingatannya akan kembali seperti semula."

Aku lega mendengar kata - kata dokter tersebut. Tetapi aku juga khawatir. Bagaimana jika ia tidak bisa mengingatku lagi?

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

Kami pun berterima kasih pada dokter tersebut sebelum ia meninggalkan ruangan.

"Y/N, pulanglah dulu... Aku akan berusaha berbicara dengannya tentang dirimu."

Aku pun hanya menganggukkan kepalaku dengan lemas.

Setelah aku berpamitan dengan ibu Jungkook, aku pun menatapnya sekilas sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.

Keesokan Harinya.

Aku kembali berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk Jungkook.

Saat aku membuka pintu ruang rawat Jungkook, aku hanya dapat melihatnya sendiri di ruangan tersebut.

Mungkin ibunya sedang membelikan sesuatu untuk Jungkook.

Dengan canggung, aku mulai mendekatkan diriku pada tempatnya berbaring.