"Y/N -ah, kau harus istirahat... Ini sudah jam 01.00 malam. Kau bisa lanjutkan tugasmu besok, jagi.."
"Umm.. Aku gak bisa... Deadline sudah didepan mata. Aku harus menyelesaikannya."
Jimin hanya menghela napas mendengar jawaban kekasihnya.
"Jagi..." Panggil Jimin.
Y/N tidak menggubris panggilan Jimin dan tetap melanjutkan tugasnya.
Dengan tidak sabaran, akhirnya Jimin menggendong Y/N dari kursinya.
"Yahh! J-Jiminie!"
"Sangat sulit untuk menasehatimu. Kalau kau tetap tidak mau menurut, aku akan melakukannya secara paksa."
Jimin langsung menidurkan Y/N ke kasurnya.
"Tapi Jimin... Aku tidak apa - apa."
Jimin kembali menghela napas.
"Lihat kantung matamu, sayang... Berat badanmu juga akhir - akhir ini menurun."
Y/N hanya bisa terdiam.
Memang akhir - akhir ini banyak sekali tugas yang membuat Y/N menjadi stress dan tidak dapat fokus. Dan alhasil, hal itu berpengaruh pada kesehatannya.
Jimin mengelus kelopak mata Y/N yang tertutup saat mendapat sentuhan dari jarinya.
Tangan Jimin yang satu lagi beralih mengelus surai Y/N dengan lembut.
Sambil sesekali dia kecup kepala Y/N.
Bagaimana bisa Y/N bisa begadang kalau sentuhan Jimin membuatnya begitu nyaman hingga ia mengantuk?
Selang beberapa menit, Y/N langsung tertidur dengan pulas.
"Jaljayo, jagi..."
-
Y/N's POV.
"Nghh..."
Sinar matahari yang menjalar masuk dari jendela kamarku membuatku terbangun.
Entah kenapa, hari ini tubuhku serasa begitu lemas. Rasanya tidak mau bangun dari kasurku yang empuk ini.
Cklek.
Aku langsung menghadap kearah pintu kamarku.
"Oh... Jimin..."
Siapa lagi kalau bukan dia yang masuk kedalam kamarku?
"Bagaimana tidurmu?"
Aku hanya mengangguk.
"Tidurku nyenyak. Tapi, badanku terasa seperti kapas saat ini. Lemas semua.."
Jimin pun berjalan mendekatiku yang masih berbaring dikasur.
Ia menyentuh dahiku dengan telapak tangannya.
"Aigoo... Jagi, suhu tubuhmu panas sekali."
Dia terus mengecek suhu tubuh ku dengan menyentuh pipiku dan leherku.
Aku langsung menggenggam tangannya yang masih mengecek suhu tubuhku.
"Ani.. Gwaenchana yo.." Ucapku sambil tersenyum.
Aku pun bangun dari tempat tidurku dan hendak berjalan.
Tapi, belum sempat berjalan, aku sudah merasa bahwa area sekelilingku berputar.
Jimin yang sadar akan badanku yang sedikit terhuyung pun langsung merangkul pinggangku.
"See? Kondisi tubuhmu saat ini kurang sehat jagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS IMAGINES (Maknae Line)
FanficBaca aja dulu... Siapa tau baper = ̄ω ̄= 'Sesungguhnya, BTS hanyalah milik bighit, bang sihyuk PDnim, dan keluarganya seorang.' Request open!! Btw buat hyung line akan ada bukunya sendiri (mungkin)... Liat nnti aj ya... Annyeong~~~