BTS IMAGINES (Maknae Line)

One Side Love

Aku tau... Sampai kapanpun rasa ini hanya akan untukku. Tapi... Kumohon sekali saja. Lihat aku.

Lihat aku dengan kedua matamu. Apa perasaanku ini benar - benar sekecil itu hingga kau tidak pernah bisa merasakannya?

°***°

"Apa tempat duduk di sebelahmu kosong??"

Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat orang yang baru saja berbicara kepadaku.

"A-Ahh... Nee... Silahkan."

Aku pun mempersilahkan dia untuk duduk disampingku.

'Jjinjja?!!!! Dia... Duduk disebelahku??? D-Disebelahku!!'

Aku berusaha untuk mengubur semua rasa gugupku dalam - dalam.

Bagaimana bisa aku tidak gugup?? Saat ini orang yang kusuka tengah duduk disebelahku!!

Namanya Taehyung.

Dia adalah salah satu lelaki tertampan disekolah ini.

Bukan hanya tampan. Ia juga memiliki nilai bagus di setiap pelajarannya.

Tetapi, dia bukanlah tipe orang yang banyak bicara.

Meskipun seluruh yeoja di sekolah ini histeris akan keberadaannya, dia hanya akan menanggapinya dengan senyuman.

Sudah sangat banyak yeoja yang berusaha menarik perhatiannya. Dari yang menggodanya dengan cara memakai pakaian yang terlalu mini hingga berpura - pura menjadi gadis yang baik padahal sifat aslinya nol.

Dan disinilah aku. Salah satu yeoja yang menyukai kharismanya.

Tapi aku bukanlah tipe yeoja yang akan melakukan hal serendah itu hanya untuk mendapatkan perhatiannya.

Sebaliknya...

Aku lebih suka memandanginya dari kejauhan. Menurutku itu lebih dari cukup.

"Umm... Y/N -ssi.."

Saat ia memanggilku, aku sempat terkejut.

Bagaimana bisa dia tau namaku??

"N-Nee??"

"Ini.."

Dia menyodorkanku sebuah buku yang begitu familiar dimataku.

Setelah sadar, aku langsung mengambil buku itu dari tangannya. Atau lebih tepatnya buku diary ku.

"B-Bagaimana bisa.... I-Ini.."

Aku baru ingat. Buku diary ku hilang 3 hari yang lalu.

Apa dia yang menemukannya?? Pantas saja dia tau namaku. Dia pasti melihat namaku di diary ini.

Wait! Apa itu artinya dia membaca buku diary ku? A-Andawe yo!!!

"Ahh, mian.. Aku menemukannya dikelas waktu itu. Aku berniat mengembalikannya padamu, tapi aku tidak begitu mengenalmu walaupun kita sekelas. Maka dari itu, aku bertanya pada salah satu temanku. Karena kau terbiasa duduk sendiri, aku berniat untuk mengembalikannya padamu. Dan aku juga lebih nyaman duduk dibangku paling belakang."