Mysterious Boy

1.3K 123 32
                                    

Dia aneh...

Dia berbeda...

Mungkin di campus ini tidak ada satupun orang yang menyadari pesonanya.

Mengapa dia harus menutupi pesona matanya dengan kacamata itu?

Tidak...

Berkacamata pun aku masih bisa merasakan pesonanya.

Tapi kenapa??

Kenapa tidak ada seorang pun yang menyadarinya.

-***-

"Aku pesan Caramel Macchiato.."

Setelah memberikan pesananku pada pelayan, aku mulai mencari tempat duduk.

Seperti biasa...

Ini adalah tempat favoritku untuk merefresh kembali otakku.

Saat menemukan tempat yang pas, aku mengeluarkan buku dari dalam tasku dan membacanya.

Tidak butuh waktu lama, pesananku pun akhirnya datang.

Aku pun berterima kasih pada pelayan dan kembali membaca bukuku.

Krieett..

Mataku beralih pada sumber suara.

Dan disanalah aku melihat 'orang itu' duduk di sebelah mejaku.

Dia salah satu mahasiswa dari campusku.

Jarang sekali orang menyadari keberadaannya di campus. Itu karena dia adalah tipe orang yang jarang sekali berbicara. Dan beberapa sampai bilang kalau dia itu semacam anak yang introvert.

Bisa dibilang sifatnya hampir sama denganku. Tapi, hawa keberadaannya benar - benar sulit untuk dirasakan.

Contohnya seperi kemarin...

Saat dosen sudah keluar dari ruangan, ia sudah menghilang begitu saja.

Aku bahkan tidak menyadari sejak kapan dia keluar dari ruangan.

Tapi, ada hal yang menarik darinya.

Matanya...

Matanya selalu menarik perhatianku. Tidak peduli meskipun ditutupi oleh kacamatanya.

Dan jangan lewatkan wajahnya yang begitu tampan.

Aku yakin. Kalau saja dia tidak mengenakan kacamatanya saat di campus, pasti sudah banyak wanita yang jatuh hati padanya.

"Maaf... Ada yang bisa kubantu?"

Aku pun langsung tersadar dari lamunanku.

Aku baru sadar jika aku terus memperhatikannya sedari tadi.

"A-Ah... M-Maaf... A-Aku hanya.."

Bodoh!!! Kenapa kau memperhatikannya terus sihhhh!!!

Ia pun memiringkan kepalanya. Menungguku untuk melanjutkan kalimatku.

BTS IMAGINES (Maknae Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang