Andrea’s PoV
Aku sedang berada di sebuah Yayasan Kanker bersama ibuku. Ya aku juga salah satu penderita kanker, dan aku sudah membawa tabung oksigen kemana-mana layaknya kewajibanku sendiri
“Ma, aku jalan-jalan sendiri ya” izinku pada ibuku yang sedang asyik mengobrol dengan temannya
“Iya, hati-hati ya”
Aku melihat keadaan sekelilingku, ternyata masih banyak yang lebih parah dari kanker yang ku derita. Tak jauh dari pandanganku, aku melihat sosok lelaki yang sedang duduk dan membaca sebuah buku
“Hey” sapaku
“Oh hay” sapanya
“Sedang apa kau?” aku mencoba duduk di sebelahnya dan sedikit memindahkan tabung oksigen ku
“Sedang membaca buku novel ini. Sini aku bantu” jawabnya sambil membantuku memindahkan tabung oksigen yang lumayan berat dan besar bagiku
“Aku Andrea, kau sendiri?”
“Aku Asa Butterfield, panggil Asa aja” dia ramah sekali
**
“Sepertinya kau sehat-sehat saja? Apa kau mengidap kanker?” tanyaku
“Aku mengidap kanker tulang dan mengharuskan ku melakukan amputasi. Apa kau tak melihat kaki kiriku? Tapi sekarang aku memang sudah sehat. Aku disini bersama temanku, Issac. Dia memiliki tumor di matanya sehingga matanya mengalami kebutaan”
“Oh maaf, aku tak tau”
“Gapapa” ujarnya tersenyum
“Itu novel apa?” tanyaku
“Judulnya The Price of Down. Kau mau lihat?”
“Aku juga membawa novel. Mau tukeran?” tawarku
“Oh boleh, judulnya apa?”
“Judulnya An Imperial Affliction” jawabku
Aku melihat Asa nampak asyik membaca novelku dan aku pun asyik membaca novel miliknya
“Andrea?”
“Ya?”
“Novel ini menceritakan tentang gadis yang mengidap kanker juga ya?”
“Ya Asa, namanya Anna. Dia juga mengidap kanker, sama sepertiku. Tapi kau lihat sendiri ending nya seperti apa? Di tengah-tengah dan sangat menjengkelkan” keluhku kesal
Asa tertawa pelan
“Membuat penasaran ya?” tanya nya
“Tentu, Asa. Aku ingin sekali bertemu dengan penulis novel itu”
“Peter Van Houten?”
“Ya, aku ingin bertemu dengannya. Tapi dia menghilang dan pergi entah kemana” aku sangat kecewa dengan penulis itu.
“Kita bisa mencarinya bersama-sama? Aku akan melakukan penyelidikan melalui dunia maya dulu. Kalau sudah ada beritanya, aku akan memberitahukan nya padamu” jelas Asa
“Kau yakin?”
“Ya aku yakin, Andrea. Kita akan bertemu dengan penulis itu dan bertanya bagaimana ending novel ini yang sebenarnya” ujar Asa sambil tersenyum lebar
**
2 days later..
“Andrea, aku sudah menemukan dimana Van Houten berada!” ucap Asa dengan senyum mengembang di bibirnya