you need the blood

523 31 0
                                    

Typo bertebaran di mana-mana!

NB: Jangan abaikan TYPO masukin aja buat
       komentar kalian...!

(Sekilas info aku seneng reader yang aktif)

Happy reading....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa kali Angelina mengerjapkan mata indahnya itu untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Indah....

Itu lah kata pertama yang melintas di otaknya saat melihat sekeliling, dia tidak tau persis ini tempat apa tapi dinding yang cantik dengan ukiran-ukiran yang tidak dia faham apa gambarnya, beberapa titik kecil di atas yang mengeluarkan cahaya menerangi tempat ini, dan juga sesuatu yang dia tiduri saat ini benar-benar nyaman, empuk bahkan lebih lembut dari pada tempat tidurnya yang terbuat dari bulu angsa dan jaring laba-laba.

Saat dirinya ingin beranjak ternyata tangan dan kakinya terikat di sudut-sudut tempat tidur ini.

"Apa ada orang yang ingin bermain dengan ku" gumamnya entah pada siapa.

Dia tersenyum sambil memejamkan matanya bersamaan dengan cahaya yang menjalar di sepanjang ikatan-ikatan tersebut, dan terbuka secara perlahan hingga sepenuhnya terbuka.

Wanita itu berloncat-loncat kegirangan sambil bertepuk tangan, merasa bangga dengan dirinya yang telah berhasil melepas ikatannya, sambil bersorak bahagia"sekarang keluarlah aku sudah melepaskan diri!" Serunya yang menggema di seluruh ruangan tersebut.

Setelah menunggu beberapa saat tidak ada yang kunjung datang menemuinya, dirinya memutuskan untuk melihat apa saja yang ada di ruangan ini, pandangannya terikat dengan pemandangan di balik celah jendela yang tertutup jeruji.

Itu taman yang sangat indah hanya saja gersang tidak terlihat hijau seperti di tempat asalnya, tangannya menjulur ingin meraih taman, hingga rasa panas yang menjalar sampai ke ulu hatinya saat mendekati jeruji tersebut yang sontak membuatnya menarik tangannya dengan cepat.

Kenapa bisa seperti itu, kenapa benda itu begitu jahat padanya? Padahal dia tidak melakukan apa pun.

Kakinya melangkah mundur sebelum berbalik dan berlari keluar melewati pintu yang sangat besar, perasaan panik menyelimuti dirinya seiring dengan langkah kakinya berlari api obor-obor di lorong yang sangat gelap itu menyala satu persatu.

Tempat yang sangat menyeramkan, rasanya ingin sekali dirinya menangis, ia rindu dengan tempat tinggalnya, ia rindu dengan teman-temannya, ia rindu dengan semuanya.

Bau yang sangat tidak sedap memasuki bidungnya, menyeruak di seluruh ruangan ini, seketika air matanya mengalir saat melihat sosok mayat yang sudah membusuk di atas meja besar yang di kelilingi obor sebagai penerangannya, memperlihatkan jelas banyak sekali bercak merah di tubuh dan lantai yang sudah mengering.

Hatinya benar-benar pilu saat mengetahui bahwa sosok itu adalah sosok yang sejenis dengannya. Keadaannya sangat mengenaskan, sayapnya sudah patah, bulu-bulunya juga sangat kusam, ditambah luka di mana-mana.

Angelina berteriak minta tolong tapi hanya di jawab dengan suaranya sendiri yang bergema dalam ruangan itu.

Tanpa putus asa Angelina mengerahkan kekuatannya untuk menyembuhkan malaikat tersebut sambil sesekali berteriak minta tolong.

Hingga setitik harapan tumbuh dalam dirinya bersamaan dengan beberapa orang pria berbadan besar dan tegap memasuki ruangan itu secara tergesah.

Senyum kelegaan menghiasi wajahnya"Bisa tolong ban......" ucapannya terhenti karna para lelaki tersebut menghambur menyerangnya.

Blood Vampir For AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang