Aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.Aku terdiam.Merasa wanita paling bodoh yang dengan mudah melakukan yang seharusnya tidak aku lakukan."Ayooo masuk lara, Mau diem di sana sampe kapan?"
"Di sini aja" ucapku lalu duduk di kursi yang ada di teras rumahnya
"Yauda"
Dia keluar lalu duduk di sebelahku.
Aku mengeluarkan handphoneku.Nyalain data.Notif bermunculan.Bila menelfonku 48 kali! Begitu cemas kah dia?
Nathasya dugong
Lu dimana? Delive tapi ga read.
Lu sakit?
Ko belum masuk kelas?
Ra pa beta dah masuk loh.
Lu di mana ih
Angkat tlpn gw bangsatMe
Di rumah cowo misterius.
Bila gw takut banget.Nathasya dugong
Hah? Lu bolos?
Cowo yang mana?
Dia siapa?
Ko takut?
Lu diapain sama dia?Me
Bacot, gw pusing.Ntar gw jelasin.Bilang aja gw sakit kalo pa beta nanya.Ntar istirahat gw ke sekolah*Justread*
Aku masih trauma dengan kejadian tadi.Masih terngiang ngiang dikepalaku bagaimana kalo yang ditakutkan malah terjadi?
"Maaf ra gw gatau, lagian lu ga bilang" dia menghancurkan lamunanku
"Hm"
"Mending masuk yu ra daripada di sini.Banyak tetangga yang lewat.Gw ga enak.Ini jam sekolah sementara kita di sini"
"Ga ah, gausah"
"Batu"
"Mana batu?"
"Noh di pala lu" balasnya
Aku meraba bagian kepalaku.Tidak ada apa apa.
"Gada juga"
"Ck dasar.Lucu.Polos.Gw suka" gumamnya
Aku mendengarnya, sangat jelas.Di sini sepi.Hanya suara angin yang terdengar.Aku tidak mau berpikir saat ini.Jadi aku abaikan perkataannya tadi.
"Kepala batu" ejeknya lalu pergi meninggalkanku
"Apa kata lu"
"Sini dongo" teriaknya dari dalam
"Ga mau" balasku
Tiba tiba wanita paruh baya yang sepertinya akan berangkat bekerja menghampiriku.Aku menyambutnya dengan senyuman lemas, karna memang sekarang aku sangat lemas.
"Eh ada neng cantik.Temennya kevin? Kenapa ga masuk nak? Vin! Kamu ini gimana ada temen malah dibiarin di luar ga disuruh masuk" ucap beliau lembut
Akhirnya aku mengetahui namanya.Kevin.Nama yang mempunyai arti, tampan(maybe).Iya, aku akui dia mempunyai wajah yang tampan.
"Dia kepala batu ma, gamau masuk katanya takut dicubit sama mama" celetuk kevin
Spontan mataku langsung melotot ke arahnya.
"Eh ga boleh gitu kamu vin.Mama baik ko nak ga bakal nyubit, kecuali kalo ke kevin" canda mama kevin
Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
"Kamu sakit nak? Pucat sekali mukamu.Masuk yu biar kevin kasih obat" ucapnya lalu membawaku ke dalam rumah
"Yaudah ya sayang mama mau kerja dulu.Kalo kevinnya nakal bilang ke mama ya.Pusing banget kayanya ya sayang, sampe pucet gitu.Maaf mama gabisa jagain kamu dulu"
"Engga ko tante gapapa.Cuma pusing sedikit" jawabku
"Ah harus pokonya harus makan obat.Kevin, ntar kamu kasih dia obat ya, mama kerja dulu ya"
"Tante hati hati di jalan" balasku tersenyum
"Panggil mama aja, ga enak kalo dipanggil tante serasa tante tante ntar hhe"
"Eh iya mama"
Aku bersalaman dengan mamanya kevin, diikuti dengan kevin.Mama kevin pergi.
"Ra, maafin gw.Beneran gw gatau"
"Iya"
"Beneran lu sakit? Ko ga bilang dari awal sih" cemasnya
"Agak pusing dikit"
"Gw ke belakang dulu.Lu tunggu disini"
Dia kembali, dengan membawa dua gelas air minum, yang satu air putih, yang satu es jeruk.Dia juga sepertinya membawa obat? Siap siap makan si pait nih."Nah ni obat lu makan, harus wajib dimakan! Kalo engga nanti sakit lo makin parah" perintahnya
"Gausah repot repot, lagian gw gabisa makan obat tablet kek gt.Pait"
"Ayolah jangan jadiin alesan gitu ra"
"Beneran gasuka kevinn"
"Oh gw punya ide, sebentar"
Hulla! Selamat malam🌹
Ide kevin apa yaaaaa?
Lanjut baca biar tau😂
JANGAN LUPA VOTMENT!
@agistaslsy
KAMU SEDANG MEMBACA
My fake boy
Teen FictionKetika si manis menjadi pahit, Ketika si perhatian menjadi tak peduli, Ketika topeng baik menjadi busuk, Ketika real menjadi fake, Ketika cinta menjadi benci. Bagaimana jadinya? If you want to know how it turns out, let's read!