-t w o

52.9K 2.3K 69
                                    

Sesaat setelah pintu tertutup, Sehun langsung menarik Ahra dan mendorongnya untuk menempel di belakang pintu. Tanpa basa-basi laki-laki itu segera menyerang bibir mungil Ahra yang menggodanya sedari tadi.

Tubuh gadis ini begitu sempurna, Sehun sudah mengeras sejak pertama kali dia melihat Ahra memasuki BLACKJACK. Dia bahkan sudah membayangkan posisi apa saja yang akan dia praktekkan saat menyetubuhi gadis itu.

Itu benar. Sehun sudah memperhatikan Ahra sejak dia melangkah masuk ke dalam ruangan. Laki-laki itu juga melihat kedua teman Ahra, si pirang yang memakai gaun hitam dan satu lagi yang berambut coklat dengan gaun merah. Mereka berdua juga cantik, tapi Sehun tidak tertarik. Satu-satunya yang menarik perhatiannya adalah gadis mungil dengan gaun navy membungkus pas tubuh indahnya.

Selain itu Ahra juga sangat menggemaskan, Sehun menyukai perempuan yang tidak segan menyampaikan pendapatnya seperti Ahra. Dan itu hanya membuat Sehun semakin terbakar nafsu membayangkan bagaimana dia dengan begitu semangat menyampaikan gaya apa saja yang dia ingin Sehun praktekkan padanya.

"Aku sudah sangat ingin melakukannya sedari tadi," Sehun berbisik diantara ciuman panas mereka. Tangannya yang berada di pinggang Ahra mulai merambat naik, menyentuh payudara sintal Ahra dengan lembut. Dan gadis itu, karena masih terkejut dengan keadaan yang terjadi, hanya mengikuti permainan Sehun.

Laki-laki itu kembali menyatukan bibir mereka, sembari semakin menekan tubuh Ahra pada pintu di belakangnya. Gadis itu tidak memiliki pilihan lain selain mengalungkan kedua lengannya pada leher Sehun, menikmati ciuman yang mereka bagi.

Sementara itu tangan Sehun bergerak dengan gesit, dia melepaskan jas-nya sendiri dari tubuhnya tanpa melepaskan bibirnya dari bibir Ahra. Dia lalu melemparkan jasnya ke sembarang arah di ruangan itu.

Kedua tangannya merambat ke bagian belakang tubuh Ahra, mencoba menurunkan ritsleting gaun yang dipakai gadis itu. Sehun sudah berusaha bersabar dengan benda itu, tapi karena tak kunjung terbuka juga, dia melepaskan ciuman mereka dan menggeram marah.

"Siapa bajingan yang membuat gaun ini hingga sangat sulit untuk dibuka?!"ucapnya setengah jengkel.

Ahra hanya tersenyum mendengar ucapan laki-laki itu, "Kau hanya perlu bersabar dan membukanya dengan perlahan." ucapnya sambil melarikan tangannya sendiri kebelakang tubuhnya, meraih kepala ritsletingnya lalu menariknya dengan perlahan ke bawah tubuhnya.

Dan, berhasil.

Gaun itu segera terbuka dan terlepas dari tubuh Ahra, menyisakan sepasang pakaian dalam yang masih menempel pas di bagian atas dan bawah tubuh gadis itu.

Sehun yang melihatnya hanya menjilat bibirnya dan menyeringai. "Wow,"

Segera Ahra tersadar dan semburat merah memenuhi kedua pipinya, bahkan mungkin merambat hingga bahunya.

Tak membuang waktu, Sehun kembali mendekati dan mencium gadis itu. Lalu dia mengangkat tubuh Ahra dan melingkarkan kedua kaki gadis itu di pinggangnya. Ciumannya mulai berpindah ke leher Ahra yang terbuka, sesekali disertai dengan gigitan lembut diatas kulit terangnya, menciptakan beberapa pekikan terkejut dari gadis yang sedang di'serang'nya saat ini.

Laki-laki itu menuju tepi tempat tidurnya dan mendudukkan diri disana, dengan Ahra berada di pangkuannya.

"Kau sangat menakjubkan. Persis seperti yang apa aku bayangkan." Bisik Sehun di sela-sela cumbuannya.

Ahra hanya terdiam tanpa merespon ucapan laki-laki itu.

"Ada apa?" tanya Sehun saat dia sadar Ahra sedang gelisah.

"Tidak-tidak ada apa-apa. Aku hanya.. aku-malu." Ucapnya tanpa berani menatap laki-laki itu.

Sehun tersenyum lembut dan mengangkat dagu Ahra, meminta gadis itu untuk menatapnya. "Apa yang membuatmu malu?" tanya laki-laki itu.

Been Through · osh✔ [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang