ー Full Moon

931 71 11
                                    


Hari sudah menunjukan pukul 10 malam. Tapi aku sama sekali belum bisa memasuki dunia mimpi. Salahkan penyakitku yang semakin parah sehingga menyulitkanku untuk tidur dengan nyenyak.

"Uhuk, uhuk"

Oh tidak, kapan penyakit ini segera pergi?

Suhu ruangan yang dingin ini pun sama sekali tidak menyulutkan panas yang kurasakan. Rasanya tetap seperti berada di tengah-tengah gurun padang pasir.

"Jangan khawatir, kau akan sembuh sebentar lagi Tuan Lee."

Tunggu, siapa dia? Rumahku kan sedang tidak ada siapa-siapa? Dan siapa juga yang berani masuk kamarku malam-malam begini? Samar-samar kulihat dia berdiri membelakangi jendela, itu tandanya dia sedang menatapku. Dengan dress putih yang lusuh ditambah rambut panjang yang menutupi sebagian wajah pucatnya, semakin menambah kesan menyeramkan dimataku. Dan entah mengapa rasanya aku mulai merinding.

Ini benar-benar nyata atau hanya delusiku saja? Atau karena penyakit yang semakin parah ini membuatku jadi berpikiran yang aneh-aneh.

"Kau tidak sedang bermimpi Tuan Lee." Ucapnya secara tiba-tiba. Seakan bisa membaca semua yang sedang kupirkan.

Hey! Siapa dia sebenarnya?

"Nanti kau akan mengetahuinya sendiri Tuan," balasnya. Oh tidak sepertinya dia memang bisa membaca pikiranku.

Kulihat wajah pucat itu mulai menciptakan sebuah seringai yang semakin membuatku takut. Dalam kurun waktu sedetik dia sudah ada tepat di depanku. Dia mencondongkan kepalanya kearah perpotongan leherku. Kurasakan hembusan nafas yang halus menerpa permukaan leher jenjangku. Detik berikutnya kurasakan ada dua benda tajam menusuk leherku.

Kurasakan nyeri di sekujur tubuhku, aku yang terlalu lemas untuk melawan hanya bisa berteriak kesakitan. Kemudian semuanya berubah menjadi gelap.


__________

Bersambung

DokJu Series | Dokyeom YujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang