Baiklah. Dokyeom menyerah.
Kadang kala sesuatu yang sudah di rencanakan tidak selamanya akan berjalan mulus. Tentu banyak rintangan yang harus dilewati. Namun, tak semudah itu. Ada pula rintangan yang membuat mereka harus berhenti dan tidak bisa melanjuti. Karena jika takdir sudah berkehendak, tak ada yang bisa melawan apalagi menghianati.
Dokyeom tersenyum. Berjalan beberapa langkah mendekati sang lawan bicara.
"Jadi, hanya sampai disini kah kita?"
Yuju menunduk pasrah. "Ma-maafkan aku Dokyeom."
Ada setetes air mata jatuh di wajahnya. Bagaimana tidak, suasana diantara mereka saat ini sungguh terasa menyedihkan. Tidak! Bukan ini yang mereka inginkan. Namun takdir sudah tidak merestui segalanya.
"Lalu bagaimana? Kau tega meninggalkan aku sendiri disini?" seru Dokyeom tak terima.
"Aku tidak bisa menolak kyeom, orang tuaku sudah berkehendak. Hanya cara ini yang bisa kulakukan agar kita berdua selamat, dan lagi besok lusa adalah hari pemberkatannya,"
Di malam yang sepi. Di tengah hamparan daun musim gugur. Mereka saling bemandang dengan tatapan pilu. Saling menyampaikan rasa sakit yang ingin di salurkan. Saling memandang selagi masih ada kesempatan. Karena mungkin kedepannya, mereka belum tentu bisa bertemu lagi.
__________
Selesai
Hehe..
Btw ini fictogemino, versi abal-abal tapi. Baru pertama kali bikin jadi yaaaa dimaklumi saja.
Buat yang gatau, Fictogemino ialah sebuah karya fiksi yang memiliki alur ganda. Dapat dibaca secara normal dari atas ke bawah dan bahkan bisa dibaca dari paragraf akhir hingga yang pertama.
Jadi coba deh kalian baca dari atas kebawah, disana ceritanya Yuju yang nangis. Tapi kalau kalian baca dari bawah ke atas, malah Dokyeom yang nangis.
Selamat membaca dari atas kebawah maupun dari bawah keatas kalian~ wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
DokJu Series | Dokyeom Yuju
De TodoKumpulan cerita random tentang Dokyeom Yuju atau Seokmin Yuna. Firts ©Jeonza