Warning typo :v
Selamat membaca :*
_____________________
"semoga Hyunjin mau memakannya" gumam seseorang dengan riang sembari menaruh satu kotak bekal di loker atas nama Hyunjin. Dengan buru-buru ia kembali menutup loker dan pergi menjauh dari sana.
_________________
"Dapet lagi?"
Hyunjin mengangguk. Ia sebenarnya sudah muak mendapatkan ini semua. Semua ini hanya sampah menurutnya. Tidak berharga sama sekali.
Hyunjin dengan kasar membuang bekal tersebut ke dalam tong sampah. Lantas ia pergi ke kantin bersama 3 orang kawannya.
Hyunjin tidak tahu bahwa ada sosok pemuda manis yang menatap nanar ke arah tong sampah tempat Hyunjin membuang hasil jerih payahnya.
________________
"Apa Hyunjin akan membuang ini seperti kemarin ya? Atau tidak? Sebaiknya aku taruh saja. Siapa tahu Hyunjin mau menerimanya"
________________
Brakkk..
"siapa yang menaruh sampah tidak berguna ini di dalam loker ku hah?!" teriak Hyunjin. Anak-anak yang berada di sekelilingnya menatap Hyunjin takut.
"tenang Hyunjin kau jan--"
"Diam kau Changbin! Aku sudah muak dengan semua ini! Coba kau ada di posisiku?! Apa kau tidak risih di beri hal-hal sampah seperti ini huh?!"
Changbin terdiam. Hati kecilnya setuju dengan Hyunjin. Ia akan risih jika diberi kotak bekal setiap hari. Memangnya dirinya ataupun Hyunjin itu orang yang tidak mampu sampai harus diberi bekal makanan?
"Aku muak Changbin!"
"baiklah baiklah tenangkan dirimu Hyunjin. Sekarang buang kotak itu oke?"
Tanpa belas kasihan, Hyunjin membuang kotak bekal itu ke tong sampah. Lantas pergi bersama Changbin.
Lagi-lagi Hyunjin tidak tahu bahwa ada orang yang melihat pemberiannya itu tidak dihargai sama sekali.
_____________
"kedua Ginjal Tuan Hyunjin tidak berfungsi dengan baik. Sebaiknya kita harus cepat melakukan operasi pada ginjalnya" ujar seorang dokter.
"tapi dok dimana kita mencari ginjal yang cocok untuk Hyunjin?" tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu Hyunjin.
"sudah ada pendonor sukarela untuk Hyunjin" kata Dokter itu sambil tersenyum.
Ibu Hyunjin sangat bahagia. Anaknya akan sembuh dalam waktu dekat.
Seorang pemuda manis menatap kedua orang itu dengan senyum. "Hyunjin kau harus tetap hidup. Tetap sehat. Aku mencintaimu"
_____________
"nghh mama"
Ibu Hyunjin menoleh. Mendapati anaknya yang sudah sadar. Dengan cepat menghujami anaknya dengan kecupan kasih sayang.
"kau sadar sayang"
Hyunjin mengedarkan pandangannya. Pintu ruang kamar Hyunjin terbuka. Menampakkan Changbin, Minho dan Chan.
"hei dude! Akhirnya kau sadar! Kami sangat khawatir!" ujar Chan. Hyunjin hanya tersenyum.
Dokter masuk ke ruang inap Hyunjin. Hyunjin tersenyum saat dokter tersebut mendekat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
StrayKids (oneshoot)
Krótkie OpowiadaniaBoyxboy areaaaa Random Oneshoot. Straykids member. Non baku Baku