Bacot vs Humoris

Chapter 4

Goodbye are bittersweet, but it's not the end, i'll see ur face again.

—D

Masih Divia simpan kertas yang Deo sempat tulis untuknya saat ia akan pindah ke Surabaya, kalau boleh bilang Divia rindu deo, Divia kangen Deo, Divia pengen deo ada disini!

Ya Divia dan Deo memang sudah putus dan yang memutuskan ialah Divia dengan alasan "ia tak bisa menjalani hubungan jarak jauh", ah sekarang Divia merutuki bagaimana bodohnya ia memutuskan Deo secara sepihak dan dengan baiknya Deo menerima saja, bangsat!

"bangsat, ini ngapa jadi galauin mantan anjir, mending gue line kesha ajak ke mall hehehe"

On line

Me : Kes, jalan yuk
Me : kes
Me : p
Me : p
Me : jan bilang lu tidur
Me : kesha bangun yaawloh
Me : liat aja lu dalem tidur dibawa nenek gondrong dah
Me : kesha yawloh,  ganti deh nanti lu dibawa valak hii serem!
Me : kesha anak kuda!
Me : bangun anak kuwak!
Me : yaawloh nambah dosa gue ini mah anj
Me : kesha bangsat!
Kesha : wee sbb tadi abis meeting dikasur sama bantal guling selimut gue hehe
Kesha : jalan kemane?  Bayarin ya?
Kesha : yang bener yang mana? Jadi gue anak kuda apa anak kuwak?
Kesha : kuwak apaan lagi anj?
Me : halah gaya-gayaan meeting anjing
Me : ke mall lah ayuk, bete nih gue
Me : dua duanya elu mah bego, blasteran gadanta
Me : kuwak itu elo, kuda biawak, kesel gue wkwk
Kesha : anjing gadanta banget goblok, yekali cantik-cantik gini dibilang kuda biawak
Me : alah bacot yaudah ayo otw
Kesha : ye sebentar anjir gue mandi dulu
Me : yaudah gece, nanti jam 3 ketemuan di mall ciputra
Kesha : iye

At Mall

"mana sih si anak kuwak kaga dateng-dateng juga si anj"

"woi"

"ape lu ngagetin aja anjing, udah telat lagi"

"iye maap maap"

Kesha dan Divia pun mulai memutuskan untuk belanja dan diakhiri dengan menonton film, tetapi dari kejauhan ia melihat sosok yang tiba-tiba meruntuhkan semuanya

Sosok yang sempat mengisi hari Divia dengan senyuman, sosok yang sempat hadir dan mewarnai Hidup Divia, sosok yang sedang terlihat bahagia dengan seorang perempuan lain, ah jadi begini sakitnya

Ya, sosok itu Deo, ternyata deo sudah ada di Jakarta dan sekarang dia sudah memiliki pacar yang lain, menyakitkan untuk Divia tapi disatu sisi itu juga kesalahannya

Tanpa sadar air mata jatuh dari pelupuk mata Divia, gadis itu menangis, tentu saja ia merasa sakit, Deo masih mengisi hatinya, tapi ia tidak dapat berbuat apa-apa setelah melihat Deo tertawa bahagia dengan perempuan lain, sialan!

"hiks..hiks.. Kes gue mau pulang"

"lah lu kenapa div?"

"gue duluan" Divia langsung pergi meninggalkan kesha seorang diri

"ya anjir, jadi gue nonton sendiri gitu?  Nasib nasib" racau kesha

Divia tidak langsung kerumah, dia pergi ke danau yang biasanya ia datangi ketika ia sedih dan melepaskan semua penatnya

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, KENAPA SIH GUE GABISA MOVEON"

"ANJING LU DEO ANJING, BANGSAT KESEL GUA"

"HIKS HIKS DEO BISA-BISANYA LU PUNYA PACAR LAGI"

"HIKS HIKS"

"lu kenapa?" tiba-tiba sosok seorang laki-laki yang sangat familiar mendatanginya

"hah elo ngapain disini?"

"gue lagi pengen kesini aja, lagi pusing gue"

"pergi aja lu zidan, sono hush hush"

"emang ini danau punya lo apa? Suka suka gue dong"

"bacot ah"

"lu kenapa? Dari tadi gue liat lu tereak-tereak kek orang gila abis itu nangis"

"ga gue ga kenapa napa"

"boong, Gamungkin gakenapa-napa"

Tiba-tiba Zidan duduk disamping Divia

"nih pundak gue, gue sewain buat lu nangis"

"apansi gamau"

"udah jan nolak itu lu udah mau nangis lagi"

Dan saat itu Divia menangis dipundak seorang Zidan, menangis untuk mengeluarkan sisa penatnya, menangis menghilangkan bebannya, benar-benar menangis didepan seorang Zidan yang notabenenya suka membully dirinya

Ah siapa yang tau jika ini adalah awal dari kedekatan mereka?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo ku kambek, maaf ya kalo pendek, btw jangan siders doang dong, vote ya, 1 vote aja bikin ku seneng, tau kok baru penulis amatiran, tapi gada salahnya buat vote dan comments kan? Aku sayang kalian semua, terimakasih untuk coba menghargai karyaku ❤
-Princess Taehyung