Chapter 10

792 36 12
                                    


"o— deo???!!"

"Divia???!!"

"Loh kalian saling kenal?" Tanya Mila.

"Ah iya dia temen smp gue mil, ya kan deo?" Ujar Divia dengan sedikit penekanan.

"Iya mil, divia ini temen aku smp."

"Loh bukannya kamu smp dibandung ya?" Tanya mila kembali.

Mampus.

"Jadi gini mil pas kelas satu aku masih sekolah dijakarta dan sekelas ama divia, nah yang pas kelas dua aku baru pindah kebandung."

"Oalah jadi gitu, yaudah oke oke."

Selamat. Untung saja Deo pintar mengelak, jadi Mila gabakal tau kalo ternyata pacarnya itu mantan Divia. Divia pun dapat bernapas dengan lega.

"Yaudah ayo masuk."

Akhirnya pun mereka makan bersama, sempat ada keheningan untung saja Kesha membuka percakapan.

"Deo kenal mila dimana?"

"Oh itu pas lagi pindahan dibandung, trus ketemu ni cewe rusuh deh." Ujar Deo sambil mencubit hidung mila.

"Ih apaansi kamu." Balas Mila yang malu.

"Harap ya gais, bermesraan jangan didepan kita yang jomblo, kaga kasian amat." Ujar Kesha.

Divia dan chaca hanya tertawa saja.

To the point aja sih, sebenernya divia kesal.

Tiba-tiba entah kenapa jari Divia tergerak untuk menghubungi Zidan, ia pun langsung ngechat untuk minta dijemput.

Parah ye si divia, deket kaga minta jemput iya. Hehe.

Divia
"Dan jemput gue dong dirumah mila."

Zidan
"Ih siapa elu minta jemput ama gua."

Divia
"Ih plis banget inimah, yak yak yak please."

Zidan
"Hih manja, yaudah iya. Send locationnya."

Divia
"Ih Zidan ganteng deh, nih gue send."

Zidan
"Bacot, emang gua ganteng."

.
.
.
.
.

Lima belas menit pun berlalu. Terdengar suara motor didepan yang pastinya itu zidan. Ah ternyata dia bukan cowo modelan ingkar janji, selamat lah divia kali ini.

"Eh gua balik duluan ya, gapapa kan?" Ujar Divia membuka pembicaraan.

"Dijemput ya div?" Tanya Caca.

"Iya nih, gue duluan ya, gaenak takut ditungguin." Ucap Divia.

"Mau gua anterin kedepan ga div?" Tanya Mila.

"Gausah mil, gue sendiri aja." Jawab Divia

Divia pun langsung membereskan segala barang-barangnya dan berjalan keluar menghampiri Zidan.

"Beb aku kedepan bentar ya, tadi ada barang ketinggalan dimotor." Ujar Deo.

"Oh iya beb."

Deo pun langsung berlari keluar, sebenarnya ia berbohong kepada Mila, ia hanya ingin bertemu Divia sebentar dan berbicara kepadanya.

"Div tunggu."

"Apaansi lo, udah sana tar malah ketauan sama mila."

"Gua mau ngomong sebentar."

"Gabisa gue udah dijemput."

Melihat sedikit pertengkaran kecil antara Divia dan satu cowo, Zidan pun turun dari motor dan menghampiri mereka.

"Ada apaan ni, siapa nih cowo div? Tanya Zidan.

"Temen."

"Div kita perlu bicara." Ujar Deo sambil menarik pergelangan tangan Divia.

"Apansi orang gua gamau, bisa lepas ga?"

"Dia bilang lepasin, lo denger ga?" Bentak Zidan.

"Apansi lo, ribet banget, gua yang mau ngomong sama Divia kenapa? Lagipula lo siapanya sih? Gua nih mantannya, ada yang perlu gua omongin, lu bukan siapa-siapanya aja sok ikut campur." Marah Deo.

"Heh, gua pacarnya divia ya sekarang, oh salam kenal juga bro, dia cewe gua sekarang, dan lu gaada hak maksa cewe gua. Ayo div pulang."

"Iya dan." Balas Divia.

Disitu Deo hanya mematung diam sedangkan Divia benar-benar kaget dengan ucapan Zidan yang bilang seolah-olah dia pacarnya, mukanya panas, jantungnya berdetak tak karuan, ish kenapa si ini?

"Sorry tadi gue ngomong gitu Div."

"Ah gapapa dan."

"Gue cuma gamau lu kalah muka aja sama mantan lu, dan dia maksa lu banget makanya gue ngomong lu pacar gua biar dia berenti maksa lu."

"Iya makasih dan, makasih udah jemput gua dan belain gua juga."

"Iya sama sama."

Terik matahari seakan ada diatas kepala mereka, sungguh panas bahkan baju Zidan sampai keringetan, Divia pun juga kepanasan.

"Jalan aja dah yok kemana kek, panas banget ini, rumah lu masih jauh juga." Tanya Zidan.

"Ayoo, mau kemana? Apa kita ke mall aja sekalian ngadem?" Balas Divia.

"kuy."


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai ehehehe, semoga suka sama chapter ini ya, butuh mikir lama asli, gaada inspirasi banget hehe, terimakasih ya yang sudah support terus menerus.

Jangan lupa comment dan vote ya jika kalian suka, ayo semangatin aku hihihi.

terimakasih sudah mau baca dan vomments ceritaku.

Kalian semua hebat, mari berkarya bersama, jangan lupa vomments ya, terimakasih sekali lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bacot vs HumorisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang