Chapter 9

963 37 4
                                    

Sabtu.

Hari ini hari dimana Divia, Kesha dan Chaca pergi kerumah Mila untuk belajar kelompok, entah akan ada selisih paham atau bagaimana, yang penting Divia juga harus bisa menahan emosinya nanti.

Kalau saja nanti ia bisa kalap dengan Mila.

Tapi tidak-tidak, hal itu tidak boleh terjadi, harus profesional karna ini tugas bareng-bareng dan harus mengesampingkan masalah pribadi.

Setidaknya itulah yang Divia pikirkan saat ini.

Divia

Gue, Kesha, Chaca otw rumah lu sekarang ya mil, kita lagi di grabcar sekarang.

Mila

Oh iya div, gue tunggu dirumah, hati-hati dijalan kalian.


Divia

Oke.

"udah sampe mana nih?" racau Kesha.

"gatau, ini masih dijalan kes." sahut Chaca.

"oh okedeh."

..

Perjalanan mereka bertiga pun terasa cukup membosankan, ditambah lagi Jakarta terkenal dengan macetnya, belum lagi Kesha yang sibuk molor, Chaca yang asik mendengarkan lagu dan Divia cuma menatap ke kaca mobil.

Perasaan ini membucah lagi, rindu canda tawa yang pernah hadir dalam hidup Divia, hal yang paling ia suka ketika dalam mobil, mendengarkan lagu, bernyanyi keras-keras bersama adik juga kedua orang tuanya.

Iya rindu sekali, tapi sekarang itu cuma memori yang tersimpan rapat dalam naluri Divia.

Papa.

Satu hal yang dirindukannya saat ini, melihat ramainya Jakarta, menelisik setiap jalan, berharap dapat menemukan sosok yang sangat dirindukannya.

Muak, benci, rindu jadi satu. Apalagi kisah yang terkuak dalam memori Divia, rasanya ingin saja ia pergi.

"Dahlah, kenapa harus dipikirin? Gamungkin juga gue bisa nemuin papa di ibukota yang ramai ini." batin Divia.

Mereka pun akhirnya sampai di rumah Mila yang dibilang cukup jauh dan harus ada dalam perjalanan yang melelahkan.

"akhirnya kalian sampe juga, ayo masuk." sapa Mila.

"iya mil." jawab serentak Kesha, Chaca juga divia.

Mereka pun mengerjakan tugas mereka, ralat.

Bukan mereka.

Tepatnya hanya mila dan chaca yang mengerjakan sedangkan divia dan kesha sibuk menonton televisi, untungnya mila dan chaca memaklumi dan sadar kalo temen nya emang gatau diri semua.

1 jam pun berlalu, kerja kelompok mereka pun sudah selesai dan mereka memutuskan untuk makan karna mengingat waktu sudah siang dan perut mereka juga terasa lapar.

"makan apa ya? Laper banget gua ini." ujar Kesha.

"eh bentar deh gua minta pesenin makanan aja." ujar Mila.

"wih boleh tuh, gratis kan hehe?" sahut divia.

"Oh pasti dong." ujar mila

"mil lu sendirian aja nih dirumah?" tanya Chaca.

"iya mama papa gua masih dinas di luar kota, adek gua lagi dititipin kerumah bude soalnya kan hari ini kita mau kerja kelompok, kalo dia disini bikin repot hadeh."

"oh gitu."

"mil gue keliling rumah lu ya, bosen nih sambil nunggu makanan."

"eh iya keliling aja div, kes."

Divia dan Kesha pun mengelilingi rumah mila yang bisa dibilang besar dan terdiri atas 2 lantai dan divia pun berhenti saat menatap frame keluarga yang berada tepat di tengah ruangan.

"ini mama papa lu mil?" tanya Divia.

"iya div, tapi papa gua udah meninggal terus mama nikah lagi deh."

"oh gitu, trus papa lu yang baru ga dipajang gitu?"

"dipajang, tapi didalam kamar mama sama papa."

"oalah."

tiba-tiba suara bel pun berbunyi.

"wih makanan dah sampe nih." ujar Chaca.

"biar gua yang ambil." kata mila.

"ikut." sahut divia.

"yaudah sini."

Mila dan Divia pun mengambil makanan dan ketika pintu dibukakan.

"hai sayang."

"hai."

"div tolong bantuin gua ambil nih makanan oke?"

"o— deo???!!"

"Divia???!!"








Lololololololol gantung lagi, maaf ya slow update, lagi gaada inspirasi coy kwkwk, semoga kalian suka part ini, walau aku nulisnya setengah sadar hehe.

Kalo ada typo itu adalah suatu keindahan dalam menulis gais, ngeles ceritanya ni.

Eh jangan lupa dong vote dan comment ya, biar aku semangat dan jadi fast update, jan sider doang yaallah cape ini nulis wkkwkw.

Gasusah kan tekan bintang doang?

terimakasih sudah mau baca dan vomments ceritaku.

Kalian semua hebat, mari berkarya bersama, jangan lupa vomments ya, terimakasih sekali lagi.

Bacot vs HumorisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang