[TUJUH] 👑 STAY WITH YOU

12 4 0
                                    

      Gue punya hobi baru selain main  basket, memperhatikan lo dan juga
      setiap senyum yang terukir di
                        wajahnya.
                            ☆☆☆

Ketiga teman Gevan masuk ke kamar mandi perempuan setelah tahu jika Chelsea sedang dibully.

"APA LO GILA!!?" Gevan menyentak Rara dan membuat Rara semakin takut.

"Gue sayang lo. Gue cuman pengen ngejaga lo. Gue gak mau dia ngerebut lo dari gue. Karena lo selalu milik gue!" Rara tersenyum kepada Gevan dan membuat Gevan tambah muak dengan Rara.

"Chelsea kenapa?" Tanya Arfan panik.

"Ya ampun rok nya kotor!" Pekik Randi dan mendapatkan tatapan tajam dari Gevan.

Gevan memeluk Chelsea untuk memberikan ketenangan. Gevan menggendong Chelsea dan pergi untuk membawanya menuju UKS.

Sesampainya di UKS Gevan membaringkan Chelsea di ranjang yang telah disediakan. Anak pmr dengan sigap memberikan pertolongan kepada Chelsea.

"Roknya kotor banget Gev," ucap salah satu kakak kelas pmr-nya.

Gevan menatap rok Chelsea dan ternyata memang benar, bahkan itu sangat kotor. Gevan melenggang pergi ke UKS.

                           👑👑👑

Chelsea berusaha mengerjapkan matanya perlahan, nampak pandangannya mengabur. Chelsea mengerjapkan matanya lagi dan nampak semuanya terlihat lebih jelas.

"Chel? Lo sadar?" Tanya seorang lelaki yang sepertinya Chelsea mengetahui suara siapakah ini.

"Arfan?" Chelsea mencoba bangkit dari tidurnya namun ditahan oleh Arfan.

"Lo masih belum sepenuhnya sembuh. Lo istirahat dulu aja ya. Gue bakal temenin lo kok."

"Tapi gue harus--"

"Gue juga udah izinin lo ke guru kelas  lo kalo lo sakit." Potong Arfan dan membuat Chelsea tersenyum.

"Makasih ya," ucap Chelsea.

"Udah tidur lagi aja!" Titah Arfan dan dibalas anggukan oleh Chelsea. Chelsea mencoba tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sakit.

                         👑👑👑

Bel pulang sekolah berbunyi dan Chelsea terbangun dari tidurnya karena kedatangan Sasa.

"Chel, nih gue bawa tas lo."

"Makasih ya Sa," Chelsea memposisikan dirinya untuk duduk.

Sasa menangis. Membuat Chelsea bingung dan juga terkejut.

"Maafin gue Chel. Coba aja gue iku ke kamar mandi pasti lo gak bakal kayak gini." Sasa tertunduk dengan air mata yang masih mengalir.

Chelsea menangkup wajah Sasa, Chelsea menatap wajah Sasa. "Ini bukan salah lo, sama sekali bukan salah lo. Jadi lo gak usah nyalahin diri lo sendiri." Chelsea menghapus air mata Sasa dengan jarinya.

"Gue sahabat yang gak berguna, maafin gue ya." Chelsea memeluk Sasa. "Gak ini bukan salah lo kok. Emang gue aja yang lemah."

Mereka berpelukan cukup lama, hingga ada yang masuk dan membuat Chelsea melepaskan pelukannya.

"Ehh, maaf-maaf. Kalian lanjut lagi aja hehe." Ucap Arfan cecengesan, hendak melangkah pergi namun Chelsea memanggilnya.

"Arfan!" Arfan membalikkan badannya.

"Apa?"

"Emm, Sasa boleh ya tinggal sama kita?" Pinta Chelsea dengan wajah imutnya, membuat siapapun yang melihatnya merasa gemas dan tidak tahan.

STAY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang