[TIGA] 👑 STAY WITH YOU

25 12 3
                                    

Karna lo, takdir yang Tuhan
kasih buat gue. -Ss

Karena kemarin Chelsea sudah joging, maka hari ini Chelsea memutuskan untuk berdiam diri dikamar dan akan melakukan kegiatan seperti bisa. Maraton Drama Korea hingga malam.

Chelsea orang yang sangat tergila-gila dengan segala hal yang berbau Korea. Mulai dari dramanya, k-pop, bahkan produk Korea. Bahkan album yang Chelsea miliki lebih dari sepuluh. Untuk drama Korea sekitar lima ratus video yang sudah di tonton.

Kedua orang tuanya tidak pernah melarang asalkan Chelsea tidak lupa waktu dan tidak lupa untuk beribadah dan juga belajar.

Chelsea mengambil laptopnya yang berada di atas meja belajar lalu dibawa ke kasur. Baru saja hendak menyalakan laptonya, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar milik Chelsea.

Tok tok tok

Pintu terbuka dan menampilkan Dina yang perlahan masuk kekamar Chelsea.

"Kamu udah nyiapin semua yang bakal dibawakan?"

Chelsea mengangguk dengan tatapan sendu. "Emang harus ya mah? Papah emang gak bisa pulang?"

"Gak bisa. Kamu juga tahukan kalo ini tuh emang bisnis paling penting."

"Lebih pentingan bisnis ya mah daripada aku." Mata Chelsea terasa memanas.

Dina menggelengkan kepala, "Bukan begitu. Mamah sama papah kerja kayak gini juga buat kamu sayang. Buat kebahagiaan kamu."

"Nyatanya aku sama sekali gak bahagian mah." Ucap Chelsea parau dengan mata yang sedang menahan tangis.

"Jangan bahas ini, mamah pusing. Sekarang kamu siap-siap, jam satu kita bakal berangkat. Jadwal penerbangan mamah jam setengah satu."

Setelah itu Dina keluar dari kamar anaknya. Meninggalkan air mata Chelsea yang perlahan mulai turun. Chelsea tersenyum dengan penuh luka.

Mana ada orang tua yang lebih memilih bisnis dibandingkan anaknya? Chelsea terluka bahkan sangat terluka.

🦁🦁🦁

Setelah sampai didepan rumah teman Dina, Chelsea dan Dina turun dari mobil. Terlihat rumah mewah dengan cat luar bewarna putih.

"Ayo kita masuk." Ajak Dina kepada Chelsea.

Chelsea mengikuti Dina yang jalan dihadapannya. Deg-degan, Chelsea terus saja memikirkan siapa anak dari pemilik rumah ini. Pasalnya Dina pernah memberitahu jika temannya itu memiliki anak yang juga satu sekolah dengan Chelsea.

Dina mengetuk pintu sekitar tiga kali, setelah itu keluar wanita parus baya dengan rambut sebahu dan juga senyum yang terukir.

"Eh udah dateng?" Tanyanya.

"Udah, kenalin jeng ini anak aku namanya Chelsea. Chelsea kenalin ini temen mamah, tante Risa."

Chelsea tersenyum ramah dan mencium pungging tangan Risa.

"Halo tante, aku Chelsea."

"Waduh cantik banget anak kamu. Yaudah ayo kita masuk, gak enak lama-lama diluar." Risa mengajak Chelsea dan Dina untuk memasuki rumahnya dan juga dipersilahkan untuk duduk.

"Bentar ya tante panggil anak tante dulu." Izzin Risa kepada Chelsea setelah itu Risa pergi kelantai dua.

"Ayoo, gak sopan kamu ada tamu malah diem dikamar." Risa keluar dengan menjewer anak lelakinya.

"Sakit ya Allah mah. Bunuh aja sekalian bunuh."

Risa dan anak lelakinya menghampiri Chelsea dan Dina yang duduk disofa. Risa melepaskan jewerannya setelah sampai didepan Chelsea dan Dina.

Chelsea terkejut, bahkan hingga mata dan mulutnya membulat dengan sempurna. Ini bukan mimpikan?

Chelsea mencubit pipinya untuk memastikan apakah dia mimpi atau tidak, sakit. Berarti ini NYATA.

"Kenalin ini anak aku, Arfan." Arfan terkejut saat melihat Chelsea. Apakah benar Arfan akan tinggal bersama Chelsea? Terasa mimpi namun nyata.

"Arfan tan," Arfan tersenyum manis dan mencium punggung telapak tangan Dina.

"Kalian kayaknya saling kenal ya?" Tanya Risa saat melihat ada ekspresi terkejut diwajah Chelsea dan anaknya-- Arfan.

"Ia," Chelsea dan Arfan berucap kompak. Membuat Dina dan Risa tersenyum bahagia.

"Kompak banget kalian." Ucap Risa.

"Mah kita nggak tinggal cuman berduakan?" Tanya Chelsea ragu.

"Justru kamh bakal tinggal berdua sama Arfan. Kan tante Risa juga ada bisnis bareng mamah." Jelas Dina.

"Kamu gak perlu takut kok, Arfan gak akan bikin kamu celaka. Lagipula setiap hari tiga temen Arfan pasti ngindep disinikok. Jadi gak cuman tinggal berdua aja." Tambah Dina dan mengelus kepala Chelsea.

Lah masa ia gue tinggal sama cowok, dikira gue cewek apaan kali ya. Batin Chelsea.

"Taa--" Ucapan Chelsea terpotong saat Dina dan Risa pamit untuk berangkat karena mereka sedang mengejar pesawat.

"Kita berangkat ya, jadi diri kamu. Tante titip Chelsea ya sama kamu. Tolong kamu jaga." Setelah Dina dan Risa berangkat kini hanya menyisakan Chelsea dan Arfan dalam keadaan canggung.

Keduanya saling diam, bingung apa yang akan dijadikan topik pembicaraan. Karena sebelumnya mereka belum ngobrol apalagi dekat.

"Emm, gue anter lo ke kamar ya." Ucap Arfan sembali menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Chelsea mengangguk dan mengikuti Arfan yang berjalan menuju kamar yang akan ditempati oleh Chelsea yang terletak dilantai atas.

Pintu kamar terbuka, menampilkan kamar yang terlihat yang bagus dan juga luas. Bahkan Chelsea sempat terkejut beberapa saat.

"Ini kamar gue?" Tanya Chelsea untuk memastikan.

"Ia, lo gak suka ya?" Dengan cepat Chelsea menggelengkan kepalanya.

"Bukan cuman bagus banget kamarnya." Arfan tersenyum mendengarnya.

"Yaudah sekarang lo istirahat terus beres-beres. Kalo ada apa-apa kekamar gue aja ya, ada disamping kamar lo."

Chelsea mengangguk sembari tersenyum. "Makasih ya." Pintu tertutup. Chelsea mulai menjelajahi kamarnya, merasa puas lalu beralih menuju balkon kamar. Chelsea bisa melihat pemandangan komplek yang terlihat sangat bagus.

Chelsea membereskan barang bawaanya, setelah itu mandi.

STAY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang