¤¤¤¤¤¤
Terik sinar matahari menghujam dengan kejamnya kepada setiap manusia yang berjuang untuk hidup pada siang hari di beberapa muka bumi. Termasuk di Jakarata. Siang hari ini, sang matahari seolah memuntahkan segala yang dia miliki kepada bumi, membakar sisa-sisa semangat yang masih terkumpul semenjak pagi, hingga tak tersisa.
ElmaRihana14: siap-siap setengah jam lagi Kak Azka jemput untuk nonton ke bioskop.
ChacaClarista: iya.
Aku membalas chat dari Elma dan langsung beranjak untuk mandi, lalu bersiap-siap. Tak butuh waktu lama untuk siap, karena aku termasuk tipe orang yang malas tahu dengan penampilanku, menurutku semua baju yang aku kenakan akan selalu terlihat bagus. Cewek cantik mah pake apa aja , tetap cantik ye kan?
Azka memarkirkan mobilnya di depan pintu gerbang aku langsung keluar dan masuk ke dalam mobil, Azka langsung melaju meninggalkan perkarangan rumahku.
Kami diam dalam keheningan, hanya suara mobil yang terdengar.
Tibalah di rumah Elma, dia sudah menunggu dengan sangat cantik siang ini, ia menggunakan mini dress dan sepatu senada dengan warna bajunya. Sangat cantik.
Kami pun langsung menuju bioskop untuk menonton film tersebut.
Skip .
"Filmnya bagus banget tadi ya kak? Sumpah aku suka banget, nanti kapan-kapan kita nonton lagi ya? " Ujar Elma saat kita selesai menonton film dan sudah berada di mobil untuk pulang.
"Iya bagus"jawab Azka.
"Nanti nonton lagi ya kak?" Ujar Elma kepada Azka.
"Boleh, iyakan Aca?" Balas Azka, lalu menanyaiku lagi.
Aku membalas pertanyaan Azka dengan tatapan sanger melalui kaca spion tengah dan Azka hanya membalas dengan cengiran.fak.
Setelah Elma turun di depan rumahnya, Azka pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Sekali lagi, peraturan antar-jemput antara aku dan Elma oleh Azka ini bersifat menguntungkanku. Aku bisa memiliki waktu berdua saja dengan Azka walau hanya untuk beberapa menit.
"ACa, kerumah aku bentar ya, aku mau ngambil Baju soalnya aku mau nginap di rumah Oma aku, gapapa kan?" Tanya Azka kepadaku.
"Iya gapapa kok"jawabku singkat, dengan seulas senyum.
Kami memasuki sebuah kompleks perumahan yang di jaga oleh seorang satpam. Azka menghentikan kendaraannya di depan sebuah rumah bertingkat dua .
"Yuk masuk," ajaknya.
Rumah milik keluarganya tidak seberapa besar jika di bandingkan dengan rumah milik orang tuaku. Kami memasuki sebuah teras yang penuh
berisi bunga anggrek."Kok sepi?" Tanyaku ketika Azka membuka pintu rumahnya dengan kuncinya sendiri.
"Bokap nyokap lagi keluar negeri selama satu minggu ini . Aku sendirian di rumah, makanya aku mau pergi ke rumah Omaku saja." Ujar Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting SOMEONE
Teen FictionAku telah melangkah melewati beribu-ribu jarak,beribu-ribu hari,membawa ruang kosong dihatiku. Cinta telah kutitipkan pada masa lalu,tetapi aku masih menyimpan sehela harapan masa depan bersamamu. Aku masih ingat hangat jemarimu di pipiku,membawakan...