Setelah sampai di tempat tujuan ali yang sudah memang mencar dari teman temannya pun tanpa pikir panjang, memutuskan untuk segera balik ke bandung,tidak tau kenapa emosinya saat ini sedang tidak stabil, ia ingin meluapkan semuanya tetapi tidak tau dengan siapa dan cara apa yang bisa membuat hatinya kembali tenang.
Jika ia balik ke rumah, itu sia sia saja papanya itu tak akan pernah mau mendengarkan apa perkataannya lagian pula terakhir kali ia kerumah saat itu ia dan papanya bertengkar hebat sehingga ia secara tak langsung sudah di usir dari rumah.
Sepanjang perjalanan ia menghela nafasnya kasar, matanya hanya tertuju pada jalanan yang semakin ramai, bahkan saat ini ia tidak memberitahu ricky atau siapa pun kemana ia pergi.
Sementara itu Ricky dan teman temannya yang lain hanya diam diaman di dalam mobil, lebih tepatnya suasana saat ini awkward ,tidak ada yang memulai obrolan terlebih dahulu,hingga nisa pun membuka suara.
" Ali dimana rick? "
Ricky mengangkat bahunya acuh
"Lu udah ngajakin dia?"
"udah"
"Terus? "
"Lu kayak gatau dia aja nis, kalau udah emosi ya susah dibilangin, dia ninggalin gua trus gua gatau dia naik apaan buat pulang"
Sedangkan prilly hanya diam, seraya memerhatikan jalanan dari samping kaca, sesekali ia memejamkan mata mengingat ucapan ucapan ali di tenda.
"Pril, kalian bicarain apaan sih? Ali kenapa keluar tenda langsung emosian? " heran Ricky
Nisa mencubit pinggang Ricky, seraya melototi matanya kearah Ricky.Ricky menatap nisa ga suka.
Prilly diam saja, dia sedang tidak mood bercerita,lagi lagi ia merasa bersalah atas semua kejadian, ia telah mengacaukan acara mereka, telah membuat ali marah sehingga sekarang mereka harus pulang semua hanya karena masalah pribadi ia dan ali.
Prilly menutup matanya, tanpa sadar air matanya menetes dengan sendirinya. Dengan cepat prilly menghapusnya kasar agar tidak dilihat oleh nisa atau temannya yang lain,namun gagal nisa yang berada di samping prilly melihatnya, nisa mengelus rambut prilly lalu memeluknya erat seakan memberikan kekuatan untuk prilly yang sedang bersedih.
"Apa yang gua pikirin dan takutin selama ini, terjadi juga nis " gumam prilly pelan
"Stst, udah ga usah ngomong gitu,lu tenang aja ya"
"Pinjam Hp lu fad" pinta Ricky tiba tiba.
" Minta sama nisa rick,hp gua nisa yang megang" ucap fadli seraya nisa menyodorkan hp fadli kearah Ricky
"Cih! Sampai Hp pun di pegangin, alay" gumam ricky
"Lu bilang apa? " Geram nisa
"Ha? Engga, ga bilang apa apa" elak ricky
" Jomblo diem aja, ga usah ngiri ya" ketus nisa
" Hilih!! "
Tut...
Tut...
Tut..."Ni anak ngambek atau gimana sih? " geram Ricky
"Siapa?" tanya fadli
"Siapa lagi kalau bukan temen lu yang satu ntu tu"
"Ali? "
"hm"
"Coba aja terus lu telfon, sapa tau ga kedengeran atau apaan" bela fadli
"Jelas jelas ga di angkat, kayaknya dia sengaja matiin hp deh"
"Positif aja mungkin dia ga mau di ganggu " fadli membela
![](https://img.wattpad.com/cover/95830994-288-k912124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY M3SUMM Boyfriend (COMPLETE)
Fanfiction"Haha Kapan jalannya?" "Ini lagi ganti baju" "Vc dong! Pengen ngelihat" "Abang! Alii ganj ,- "Apaan sih, ngadu ngadu bang zidan segala! Umur berapa sih?" "Biarin! Lagian kamu gitu aja percaya, Kamu lupa ya? bang zidan itu udah nikah? so, dia udah...